Senang sekali rasanya ketika kelas Bunsay membukakan mata para ibu bahwa ada banyak kecerdasan yang perlu dibangkitkan pada anak untuk survive dalam hidup. Bukan sekadar kecerdasan akademik yang nyatanya tidak menjadi satu satunya jaminan keberhasilan dan kebahagiaan manusia.
Setelah kami membahas 4 jenis kecerdasan (inteligensi, emosional, spiritual, adversity), tibalah saatnya melatih diri kami untuk membangkitkan kecerdasan ini. Kami diminta memilih 1 anak dan 1 kecerdasan untuk diasah dalam sebuah proyek bersama selama 10 hari ke depan.
Dengan mempertimbangkan kondisi faktual anak, saya memilih kecerdasan spiritual untuk dikembangkan pada si sulung. Semoga dengan proyek ini, kecerdasan spiritualnya dapat lebih berkembang lagi.
Saya merumuskan proyek ini melalui indikator yang sudah dibagikan di grup. Selama 10 hari ke depan, saya akan fokus pada indikator 1 dan 2 (lihat gambar). Proyek akan diwujudkan dalam video, narasi, maupun dokumentasi lainnya dengan tema “Faza Bercerita”.
Pada proyek Faza Bercerita ini, si sulung akan kami minta menceritakan rasa syukur, perasaan, pengalaman menyenangkan, dan perbuatan baik yang sudah dilakukannya tiap hari. Selain itu, kami juga menyelipkan cerita terkait indikator kecerdasan tersebut.
Si sulung sangat antusias ketika diajak membuat video. Maklum kids jaman now :D
Pada edisi pembukaan proyek tanggal 8 Januari, kami sudah mulai membuat 1 video (maunya dilampirkan, semoga sinyal dan data bersahabat :D). Di tanggal 9 Januari kemarin, proyek kami lakukan dengan membuat papan resolusi keluarga, berdasarkan hasil rapat Desember lalu.
Sambil mengerjakan, saya bercerita tentang sabar dan syukur yang merupakan keajaiban hidup seorang Muslim. Duo kakak tampak serius mendengarkan, meskipun saya belum sempat mengkonfirmasi apa yang mereka pahami dari cerita singkat tersebut (keburu dicegat bayi bungsu).
Baiklah, sekian laporan proyek hari ini. Semoga besok lebih seru lagi :)
#tantangan_hari1
#Kelas_bunsay3_iip
#Level_3
#kami_bisa
No comments:
Post a Comment