Bidadari Bersembunyi di Bumi-Mendidik Anak Wanita Bagian 2
Kajian Muslimah Masjid Ash Shaf Bintaro, 12/03/18
Bidadari yang bersembunyi di bumi adalah yang memiliki amalan utama sesuai sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam: “Jika seorang wanita telah melaksanakan shalat 5 waktu, berpuasa ramadhan,menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya maka dihari kiamat kelak ia akan diseru ; masuklah engkau kedalam surga dari pintu mana saja yang engkau kehendaki” (HR Hakim).
Amalan utama artinya amalan prioritas.
Kita perlu paham prioritas beramal. Bukan tentang seberapa banyak sebuah amalan dilakukan, tetapi amalan apa yang lebih utama untuk didahulukan.
Contoh, seorang Muslim yang kaya berkali kali pergi ziarah ke tanah suci sementara tetangganya kelaparan. Artinya amalan umroh yang sunnah ia dahulukan sementara yang wajib yaitu menolong tetangganya, ia abaikan.
Dalam hadits tersebut seorang wanita diperkenankan masuk dari pintu manapun berarti Allah telah menjadikan mereka pemilik surga dan segala isinya. Mereka bebas berpuas puas dengan semua kesenangan didalamnya.
Kedudukan seorang wanita seperti dalam gambaran hadits tersebut, InsyaAllah diperoleh mereka yang merutinkan keempat amalan prioritas dengan baik. Inilah yang perlu kita kembangkan pada diri anak-anak kita.
Apa tujuan Allah menjadikan 4 amalan prioritas dalam hadits tersebut sebagai amalan utama bagi wanita?
1. Sholat 5 waktu bertujuan agar terhindar dari melakukan kejahatan (QS Al Ankabut: 45)
Sholat yang dilakukan setegak tegaknya, akan menghindarkan manusia dari dua kejahatan, yaitu:
a. kejahatan batin (fakhsya) seperti dengki dan dendam
Contoh, wanita yang sholatnya tegak tidak berburuk sangka ketika orang lain mendapatkan nikmat (dengki). Begitu pula ketika suami minta maaf mengaku salah, ia tidak mendendam dan mengungkit kesalahan suami.
b. kejahatan fisik (munkar) seperti lisan yang kasar, tangan yang suka memukul, dst. Oleh karena itu terapi sholat sangat tepat dilakukan pada wanita yang suka berkata kasar atau memukul.
Adapun sholat yang tegak, yang dapat menghindarkan manusia dari fakhsya dan munkar memiliki tiga syarat, yaitu:
a. tepat waktu
b. khusyu; penuh kesungguhan, terasa nikmat saat melaksanakan
c. memahami isi bacaan sholat
2. Puasa Ramadhan bertujuan melatih menahan diri dari sifat rakus/ konsumtif.
Puasa Ramadhan yang dilakukan dengan benar akan mendatangkan kemampuan mengendalikan diri yang baik.
Keinginan dan kebutuhan akan dapat dibedakan, tidak menjadi orang yang aji mumpung atau selalu menuruti keinginan meski tidak ada kebutuhan.
Lelaki yang terlalu mencintai seorang wanita, jika wanita tersebut rakus, maka sang lelaki akan mengumpulkan harta haram sebanyak banyaknya demi memenuhi keinginan sang wanita.
3. Menjaga kemaluan bertujuan menahan diri dari nafsu seksual, tidak agresif.
Lelaki dan perempuan diciptakan sama-sama memilki nafsu syahwat. Allah memerintahkan dengan lafaz khusus kepada masing-masing jenis untuk menahan pandangan dan menjaga kemaluan (QS An Nuur: 30-31).
Di era medsos ini, jagalah pandangan dari penampakan lawan jenis di layar gadget. Sebab jika terbiasa memandang yang haram, akan hilang kenikmatan memandang yang halal.
Jaga pula adab berinteraksi dengan lawan jenis. Jangan pernah curhat dengan lawan jenis, apalagi jika sudah memiliki pasangan halal.
4. Taat pada suami bertujuan menahan diri dari nafsu akal, tidak mendebat, menjatuhkan harga diri suami karena merasa lebih pintar
Setinggi apapun gelar seorang istri, suami adalah panglima dalam rumah tangganya. Jangan sampai istri terjerumus dalam kedurhakaan karena meremehkan suami di depan orang banyak.
Salah satu cara menghormati suami adalah dengan meminta izin sebelum berkegiatan. Minta izin berbeda dengan memberitahukan. Minta izin dilakukan sebelum memulai kegiatan serta menunggu persetujuan suami.
Sementara jika dikaitkan dengan era medsos, hindarilah berdebat di kolom komentar. Tidak ada manfaatnya, ibarat bertinju menghadap tembok.
Itulah keempat amalan utama bagi wanita suci, bidadari yang bersembunyi di bumi. Buah dari keempat amalan tersebut adalah wanita yang pandai menahan diri. Memiliki karakter dasar qanaah, sabar, dan syukur. Jauh dari banyak marah atau terlalu sering bersedih.
Salah satu sosok teladan dalam Alquran adalah Maryam, yang ibadah utamanya adalah sholat, puasa, dan menjadi marbot/ pelayan rumah Allah. Rezekinya Allah datangkan meski ia hanya beraktivitas di sekitar mihrabnya.
Rezeki itu tidak main-main, berupa buah-buahan istimewa, yang tidak ada di daerahnya karena bukan musimnya. Ini adalah contoh cara Muslimah menjemput rezeki, dengan mengerjakan amalan utamanya sebaik mungkin.
Maryam juga memiliki keutamaan dibanding semua wanita karena menjaga kesucian dirinya. Di era medsos ini kadang kita lupa menjaga kesucian diri. Hati hati share foto diri kemana mana.
Didiklah anak wanita kita dengan tujuan:
1. Kuat menahan diri dalam segala situasi
2. Mencetak generasi hebat, dalam perannya sebagai istri, ibu, maupun guru (jika tidak bersuami maupun tidak memiliki anak).
Notes: resume ditulis sejak kajian dimulai hingga sesi tanya jawab pertama oleh Yunda Fitrian
No comments:
Post a Comment