Serial
Hikmah Keayahan Lukman (2)
‘Abdullah
bin Wahb berkata ‘Abdullah bin ‘Iyasy al Quthbani mengabarkan kepadaku dari ‘Umar
maula Ghifrah, bahwa dia berkata:
“Seorang lelaki berdiri di hadapan Luqman
al-Hakim, lalu dia berkata:
‘Engkau Luqman, budak Bani al-Has-has?’
Luqman
menjawab: ‘Ya’
Dia
bertanya: ‘Engkau penggembala kambing?’
Luqman
menjawab: ‘Ya’
Dia
berkata:’Hitam (seperti ini)!’
Luqman berkata:
‘Kehitamanku cukup jelas, lalu apa yang membuatmu takjub?’
Lelaki itu
berkata:’ Manusia menggelar hamparannya untukmu, membuka pintu lebar-lebar
untukmu dan amat senang dengan perkataanmu hai anak saudaraku! Jika engkau mau
mengungkapkan apa yang aku katakana padamu hingga membuatmu dapat seprti itu’
Luqman
berkata: ‘Aku tahan pandanganku, aku jaga lisanku, aku pelihara makananku, aku
jaga kemaluanku, aku berkata dengan jujur, aku tunaikan janjiku, aku hormati
tamuku, aku perhatikan tetanggaku, dan aku tinggalkan apa yang tidak penting
bagiku. Itulah semua yang menyebabkan aku meniadi seperti yang engkau lihat’’
Ibnu Abi
Hatim berkata: “Suatu hari Abud Darda’ berkata dan menceritakan Luqman
al-Hakim:’Dia tidak pernah diberikan sesuatu seperti keluarga, harta,
kehormatan, dan sesuatu hal. Akan tetapi, dia adalah seseorang yang tangguh,
pendiam, pemikir dan berpandangan dalam.
Dia tidak pernah tidur siang, tidak
ada seorang pun yang melihatnya meludah, mengeluarkan riak, buang air kecil dan
besar, mandi, menganggur dan tertawa seenaknya. Dia tidak pernah mengulang
kata-katanya kecuali dia mengatakan hikmah yang diminta oleh seseorang untuk
mengulanginya. Wallahu’alam.
Dikutip dari
Tafsir Ibnu Katsir jilid 7 karya DR Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh.
No comments:
Post a Comment