Sunday, 26 November 2017

Resume Kulwap Kelas Emak Belajar Nulis oleh Yunda Fitrian

[28/10 20.09] Yunda Fitrian: Perjalanan Karya Emak Beranak Tiga

Stepahnie Meyer tidak pernah menyangka cerita yang ditulisnya akan mendunia dan diangkat ke layar lebar! Ia tak pernah membayangkan perjuangan menulisnya akan terbayar sebesar ini.

Ide novel Twilight sendiri berasal dari mimpi Meyer di suatu malam. Ia melihat seorang gadis tengah berbincang mesra dengan pria setengah serigala.

 Mimpi itu seolah menghantui Meyer untuk mengeksplorasinya menjadi cerita.

Setahun berikutnya menjadi perjuangan luar biasa bagi Meyer. Ia bertekad menyelesaikan cerita berdasarkan mimpi tersebut menjadi sebuah novel romantis.

 Statusnya sebagai ibu rumahtangga yang baru punya anak tak menghalanginya untuk berkarya.

 Malam malam saat istirahat dilaluinya dengan mengetik cerita. Seringkali sambil menggendong bayinya yang menangis.

Kisah hidup Stephanie Meyer menginspirasi saya yang saat itu sama sama baru beranak satu.

Sejak kecil saya sudah bercita cita menjadi penulis. Saya ingin banyak orang tercerahkan dengan membaca tulisan saya.

Sebagaimana perempuan yang telah menyandang status menikah, maka impian pribadi kini menjadi perlu kompromi.

 Ambisi dan cita tak mungkin lagi melangkah sendiri. Bagi seorang istri, ia punya sosok bernama suami yang harus dimintai ridho dan izinnya.

 Belum lagi jika sudah berstatus ibu. Perempuan memiliki anak yang harus didahulukan kebutuhannya.

Alhamdulillah, hingga tahun ke-8 pernikahan ini, dengan status emak beranak 3, impian menjadi penulis telah tercapai. Meskipun masih jauh perjuangan untuk menjadi penulis berskala nasional atau go internasional.

 Setidaknya, tulisan saya telah berbentuk buku dan dibaca ribuan orang.

Pada kesempatan kali ini, izinkan saya berbagi kisah perjuangan menulis saya. Semoga bermanfaat bagi teman teman semua.

Tentu saja kisah ini bukan kisah sempurna, sekadar berbagi pengalaman nyata bahwa seorang emak beranak 3 mampu berkarya tanpa tenggelam dalam tugas domestik rumahtangga.
Bahwa potensi kita sebagai perempuan tidak seharusnya padam hanya karena kondisi sudah rumahtangga.

 Karena semestinya, pernikahan justru melejitkan potensi dua orang yang terikat di dalamnya.

Selain berhasil menelurkan 2 buku solo indie, saya juga telah menelurkan 3 antologi.

Berikut review tentang karya karya saya yang semuanya menetas setelah menikah:
#antologi. Saya mengikuti lomba menulis dan berhasil menjadi finalis. Tiga buku itu adalah 99 Pesan Kerinduan untuk Presiden, Sepanjang Masa, dan Bangga Menjadi Ibu.

Pernah suatu kali saya menjuarai lomba menulis novelet yang diselenggarakan sebuah blog.

 Sayangnya, sampai saat ini, sudah lebih dari 5 tahun tidak ada kabar dari panitia lomba. Terakhir saya tanya admin hanya beralasan sibuk.


Berdasarkan pengalaman tersebut, dalam mengikuti lomba menulis di internet saya menjadi sangat selektif.

 Sebaiknya hanya ikuti event dari penerbit atau komunitas yang sudah terkenal dan sudah memiliki rekam jejak penerbitan yang jelas.


Hal penting lainnya yang perlu digarisbawahi, ketika ikut event lomba menulis, siapkan mental pejuang. Saya sendiri lebih sering kalah dan tidak dimuat tulisannya daripada berhasil menang lomba.

Perasaan sedih dan kecewa ada, tapi saya terima saja perasaan tersebut tanpa harus  berhenti berkarya. Saya hanya mensugesti diri bahwa makin sering gagal artinya makin banyak pengalaman berjuang.

Dengan demikian, langkah menuju menang akan semakin dekat, dibandingkan kita hanya berdiam diri.

#Buku solo. Perjuangan menyelesaikan buku solo tak pernah lepas dari sosok inspiring Teh Indari Mastuti. Sejuta doa kebaikan dan peluk untuk Teteh satu ini.

Suatu malam, saat.sedang galau dengan impian, Allah menggiring saya pada sebuah grup yang disarankan di fb. Ibu Ibu Doyan Nulis.

Dari grup inilah saya memutuskan ikut Sekolah Perempuan, program mentoring menulis 3 bulan yang hasilnya menyelesaikan naskah buku. Pas banget buat saya!

Saat itu kondisi saya baru saja menjadi emak beranak 2 yang bekerja freelance.

 Usia si tengah waktu itu 7 bulan. Masih menyusui dan sedang heboh hebohnya coba Mpasi.

Suami sangat mendukung saya karena kami memang punya impian yang sama: ingin berduet menulis buku.

 Namun karena jam terbang suami lebih bamyak di bisnis, sayalah yang fokus pada menulis.

Meskipun proses pembuatan buku pertama kami mulai dari nol, saya sudah punya kepingan kepingan tulisan yang sering saya posting di blog maupun di folder komputer. Ide utama dan draf kasar sudah ada.

Waktu itu saya dibimbing oleh Bu Guru Ida Fauzia yang bermukim di Malaysia. Jauhnya jarak tak mampu merintangi ikatan hati kami #eeaa. Bu Guru selalu sigap merespon naskah dan komunikasi saya. Alhamdulillah buku saya selesai tepat waktu.

Saya sempat sedih ketika naskah saya tidak lolos dalam rapat redaksi sebuah penerbit, setelah sebelumnya masuk nominasi.

 Itulah rencana Allah. Dengan tidak lolosnya naskah tersebut, saya justru diberi jalan untuk menerbitkannya lewat penerbit indie.

Bulan April sekolah perempuan berakhir. Oktober buku kami launching di kampus UI. Hasilnya di luar ekspektasi kami.

 Buku terjual habis lebih dari 1000 eksemplar dan membawa kami mengisi acara bedah buku berdua ke berbagai daerah.

 Alhamdulillah hasil penjualan buku ini pun bisa membuat kami menabung ongkos umroh untuk orangtua.

Untuk pertama kalinya, saya diserbu anak anak muda yang antre minta tandatangan di atas buku saya! MasyaaAllah, sesuatu yang dulu pernah saya visualisasikan kini menjadi kenyataan. Alhamdulillah.

Testimoni demi testimoni positif berdatangan dari para pembaca.

 Saya senang sekali banyak inspirasi yang terbagi dari buku ini: Cintapedia-curhat seru tentang cinta sejati dan jodoh terbaik.

Saya kembali mengumpulkan kepingan tulisan baru untuk buku berikutnya. Tiga tahun lamanya calon buku kedua belum juga tersentuh untuk diramu.

Memang ketika ada kemauan di situ ada jalan. Ramadhan lalu Allah kembali menggiring saya pada Teh Indari. Kali ini kelas mentoring menulis buku 7 hari! Saya deg degan baca iklannya.


 Alhamdulillah suami langsung acc dan program pun berjalan H-7 lebaran! Saat itu saya sudah jadi emak beranak 3, usia si bungsu tepat 1 tahun.

Dengan keahliannya teteh membimbing saya hingga akhirnya naskah pun selesai. Bahkan saya dapat bonus testimoni naskahnya dari teteh.

 Alhamdulillah. Buku ini sudah dinanti banyak orang sebelum resmi terbit. InsyaAllah November ini buku Yakin Dia Jodohmu? siap rilis ke pasar.

Sebagai penutup, saya akan merangkum beberapa poin penting dalam perjuangan menulis bagi para emak:

πŸ‰#1. Kuatkan tekad. Seribu ragu akan melemahkan langkah. Jika tidak punya tekad yang kuat, lebih baik cari kegiatan lain yang lebih ringan untuk dilakukan.

πŸ‰#2. Dapatkan ridho, komitmen, dan dukungan suami. Pastikan beliau berada di sisi yang mendukung kita sepenuhnya. Jika tidak, langkah akan jauh lebih berat dan melelahkan.

πŸ‰#3. Punya mentor dan komunitas. Berjuang sendirian itu menghabiskan energi dan waktu yang jauh lebih buanyaak daripada berjuang bersama-sama.

πŸ‰#4. Rela kurang tidur dan puasa sosmed. Disiplin dalam menggunakan waktu adalah kunci agar target target terpenuhi.

πŸ‰#5. Tetap jaga kesehatan jiwa raga dengan seimbangkan aktivitas.

Sebagai ibu, keluarga tetap nomor satu. Prioritas pada anak jangan sampai terganggu. Karena semua bisa ditunda kecuali kebutuhan anak kita.

πŸ‰#6. Pastikan punya waktu untuk mengecharge ruhani. Jangan abaikan kebutuhan batin untuk hening, berpasrah kepada Allah, beristirahat dari lelah dunia dengan larut dalam ibadah kepadaNya. InsyaAllah semua perjuangan menjadi berbuah pahala dan menjadi catatan amal kita.aamiin.

Demikiansharing yang bisa saya sampaikan.

 Semoga bermanfaat, mohon maaf jika ada kekurangan. Silakan bagi yang ingin berdiskusi :)
[28/10 20.20] Yuni Iidn: Pertanyaan

1. Cella
Pingin tau proses awalnya mbak.  Saya duluuuuuuu banget pernah diajarin tentang tatacara tulisan (jaman smp or sma kali ya.  πŸ˜‚) .... Naaah..  Di jaman now ini...  Terutama sejauh pengalaman.  Apa dulu yang harus dilakukan? 
Judul duluan? 
Materi duluan ?

Jawaban
Ide duluan mba.

Kalau sudah ada ide, mulai ditulis saja langsung.

Walaupun mungkin belum enak dibaca banget.

Selesai, baru dikasih judul yg eye catching😍 kekinian.

Bagus lagi kalau bisa diendapkan dulu tulisannya. Jadi nanti kalo ada tambahan ide yg lebih kece,bisa direvisi
[28/10 20.20] ‪7‬: Subhanallah, salut sekali sama perjuangan bunda.

Maaf, apkh sebelum mnikah dlu pernah mnulis atau ini bnar2 menulis dari nol?

Apkh jnis tulisan yg pertama kali ditulis, dan apkh jenis tulisan tsb langsung mnjadi passion bunda?

Apkh pernah mengalami block writer, jenuh, ato malas? Berapa lma waktu yg dbtuhkn utk mngembalikn mood agar kmbali konsisten dlm mnulis?

Trims. πŸ™πŸ™
[28/10 20.23] ‪+‬: Makasih mbak kesempatannya
saya mau tanya
Gimana sih cara yang baik ngejelasin ke orang terdekat/ suami kalau tulisan kita itu bukan sepenuhnya dari hati kita
Suami saya suka baper mbak..jadi kadang saya nulis bingung dalam nulis apalagi saya senangnya bikin puisiπŸ˜ƒ
[28/10 20.23] Yuni Iidn: 2. Elin
Subhanallah, salut sekali sama perjuangan bunda.

Maaf, apkh sebelum mnikah dlu pernah mnulis atau ini bnar2 menulis dari nol?

Apkh jnis tulisan yg pertama kali ditulis, dan apkh jenis tulisan tsb langsung mnjadi passion bunda?

Apkh pernah mengalami block writer, jenuh, ato malas? Berapa lma waktu yg dbtuhkn utk mngembalikn mood agar kmbali konsisten dlm mnulis?

Trims. πŸ™πŸ™

3. Sari
Makasih mbak kesempatannya
saya mau tanya
Gimana sih cara yang baik ngejelasin ke orang terdekat/ suami kalau tulisan kita itu bukan sepenuhnya dari hati kita
Suami saya suka baper mbak..jadi kadang saya nulis bingung dalam nulis apalagi saya senangnya bikin puisiπŸ˜ƒ
[28/10 20.30] ‪8‬: Okaay...  Ide sih udah ada...  Baiklaah kalo begitu...  Saya coba langsung aja ya.. 

Terimakasih ilmunya ya mbak Yunda...  πŸ˜ŠπŸ™
[28/10 20.33] Yunda Fitrian: Saya menulis sejak SD mba, nulis diary😍

Beranjak Smp mulai nulis d mading dan buletin sekolah, sampai kuliah.

Passion menulis sesuai latarbelakang saya di psikologi.

Setelah menikah, saya fokus di pernikahan dan parenting.

Writers block sampai sekarang masih.
Kalau jenuh saya main dulu sama anak, atau kegiatan apapun yg refreshing buat saya. Tekad saya ga mau tenggelam dalam writers block.
[28/10 20.35] Yunda Fitrian: Wah kalau ini kuncinya ngobrol mba ☺πŸ˜‡

Makin sering ngobrol suami akan makin tau apa yg mba maksud.

Dan krn lelaki itu bedacara tangakap dg perempuan, jelaskan dg bahasa yg langsung.

Tapi mba pasti yg paling tau tipe suami mbaπŸ˜…

Mungkin sesekali buat tulisan spesial buat suami
[28/10 20.37] ‪2‬: Subhanallah materiny bagus banget😍😍
Pertanyaan.
Gimna caranya menjual buku terbitan indie sampai bsa laku 1000 eks.
Sebaiknya kita nulis fokus sama novel atau cerpen saja,atau boleh nulis apapun.
[28/10 20.37] ‪4‬: Apa yang paling mendasar buat outline? Tolong kasih contoh bunda terimakasih
[28/10 20.38] ‪9‬: Terima kasih atas kesempatan nya mbk Yuni mbak yunda...
Maaf kalo bertele-tele πŸ˜…


Bagaimana cara memilah dan memilih ide yg datangnya random di kepala. Soalnya rasa-rasanya semua ide bisa ditulis, tapi seringkali acak.
Jadinya nulis masih sedikit, gak bisa melanjutkan bab selanjutnya.


Apa bisa nulis juga sekalian jalanin bisnis? Dan dua2nya masih sebagai pemula. Soalnya cita2 sblm nikah, kalo punya suami pingin bisa eksekusi nulis dan bisnis.
[28/10 20.38] Yuni Iidn: 4. Tuti
Subhanallah materiny bagus banget😍😍
Pertanyaan.
Gimna caranya menjual buku terbitan indie sampai bsa laku 1000 eks.
Sebaiknya kita nulis fokus sama novel atau cerpen saja,atau boleh nulis apapun.

5. Ira
Apa yang paling mendasar buat outline? Tolong kasih contoh bunda terimakasih

6. Ifa
Terima kasih atas kesempatan nya mbk Yuni mbak yunda...
Maaf kalo bertele-tele πŸ˜…


Bagaimana cara memilah dan memilih ide yg datangnya random di kepala. Soalnya rasa-rasanya semua ide bisa ditulis, tapi seringkali acak.
Jadinya nulis masih sedikit, gak bisa melanjutkan bab selanjutnya.


Apa bisa nulis juga sekalian jalanin bisnis? Dan dua2nya masih sebagai pemula. Soalnya cita2 sblm nikah, kalo punya suami pingin bisa eksekusi nulis dan bisnis.
[28/10 20.40] Yunda Fitrian: Ilmu marketing mba..

Harus sudah punya pasar kalau mau terbit indie.

Karena modalnya lumayan.

Waktu itu saya dan suami sudah punya pasar karena kami banyak link di segmen remaja.
[28/10 20.41] Yunda Fitrian: Oia utk fokus sepertinya pembagiannya fiksi atau nonfiksi mba
[28/10 20.42] Yunda Fitrian: Contoh outline:

Intinya ide utama dan penjelas dr keseluruhan buku kita
[28/10 20.43] Yunda Fitrian: πŸ‘†πŸ»outline awal buku kedua saya
[28/10 20.45] Yunda Fitrian: Ide random dirapikan dg outline, mba ifa.

Itu kerasa banget waktu saya nulis buku kedua dan dikejar2 tetehπŸ˜…

Outline saya sampe bolak balik krn menurut teteh kalo belum detail bakal random terus..ini pake bahasa saya ya  teteh mah ga bilang gitu..lebih galak..galak2sayang😍
[28/10 20.45] Yunda Fitrian: Nulis bisa jadi bisnis mba..dan bisnis biasanya laris dg kita rajin nulis
[28/10 20.52] Yuni Iidn: 7. Izzah
-Outline it apa yaa😁😁
-Gimana biar tulisan qtha di muat di redaksi???

8. Ira
Apa genre bunda yunda yg pertama di tulis? Fiksi non fiksi, dan lebih sulit mana ☺
[28/10 20.53] Yunda Fitrian: Outline: kerangka karangan.
Dimuat d redaksi kayaknya bisa ikut kelas jebol media dr IIDN yak mba yuni😍
[28/10 20.54] Yunda Fitrian: Mba ira, awal nulis waktu Smp fiksi.

Setelah kuliah sampai sekarang yg banyak digemari orang tulisan nonfiksi.

Menurut saya, pilih yg kita paling kuasai saja bahannya mba
[28/10 21.0: Subhanallah malam ini ilmunya buanyam banget makasih yang sebesar2nya buat bunda yunda yang udah buka2an dan menjelaskan pertanyaan kita dgn sejelas2nya.peluk cium dri jauh untk bunda
[28/10 21.01] ‪+‬: Biasany para penulis itu menulis ngambil dari buku2 lain atau ide dari pribadi masing2???
[28/10 21.09‬: Berapa lama tulisan mba yunda bisa selesai, mulai dari ide, sampai terbit.

Untuk materi yg ditulis, informasi dan referensi bisa di dapat dari apa saja dan dimana biasanya?
[28/10 21.03] Yuni Iidn: 9. Izzah
Biasany para penulis itu menulis ngambil dari buku2 lain atau ide dari pribadi masing2???

10. Ifa
Berapa lama tulisan mba yunda bisa selesai, mulai dari ide, sampai terbit.

Untuk materi yg ditulis, informasi dan referensi bisa di dapat dari apa saja dan dimana biasanya?
[28/10 21.09] : Butuh kesabaran dan ketekunan ekstra ya mbak... Hwa bagi2 rahasia konsistensinya mbak...

Soalnya kalo sudah dimotivasi atau terinspirasi sosok kayak mbak gini rasanya pingin banget bisa sukses dan keren...

Tapi kalo udah sendiri, terlupa dan terlena hal2 lain... Hiksss
[28/10 21.14] Yunda Fitrian: Idem mba..saya juga gitu.

Tapi jadi sadar waktu dgr kata2 motivasi dr seorang temen dan teh indari:

Kadang kita berhenti saat sukses sudah dekat.

Orang sukses adalah yg berusaha sedikit lebih keras dr orang lain.

Banyak orang hanya siap utk sukses tapi tidak siap utk perjuangan mencapainya.

Sempat bbrp kali juga terinspirasi dr kisah sukses para penulis yg dishare d fb cikgu julie nava
[28/10 21.21] ‬: Barusan bilang bahwa bukunya sukses dengan penerbit indie.  Maksudnya gimana ya? 

Dan apakah kita terlibat dalam proses pemasarannya? 

Lalu bagaimana hasilnya?  Ada penentuan target atau gimana?  Agak nyerempet bisnisnya gpp yaa...  πŸ˜„ . Biar sekalian ilmunya
[28/10 21.25] Yunda Fitrian: Penerbit indie ada bbrp versi mba.

Ada yg murni menerbitkan/ mencetak saja. Ada yg bantu jual di web atau sosmednya.

Aku yg pertama mba. Jadi memang harus mau repot marketing, layout buku sendiri, edit sendiri.

Tapi untungnya juga buat sendiriπŸ˜ŠπŸ˜…

Kalau dg penerbit mayor atau indie tipe 2 masih ada bagi2.
[28/10 21.26] Yunda Fitrian: Oia utk target atau hitungannya yg lebih ngeri misua saya krn beliau orang bisnis. Jadi saya konsul ke beliau utk nentuin harga dll
[28/10 21.33] Yunda Fitrian: baca buku Yakin Dia Jodohmu?
Kalau kamu:

#pengen tau cara membedakan butuh atau ingin nikah?

#Cara membuka topeng calon pasangan

#kehidupan nyata setelah masa bulan madu

#6 jebakan cinta yang membuat pernikahan membawa luka

Bahasanya ringan dan mengalir, buktikan sendiriπŸ˜πŸ€—πŸ˜‡

Harga 59rb plus ongkir, jika pesan sebelum 10 nov2017.

Open reseller, info lengkap wapri yaa😍
[28/10 21.36] Yunda Fitrian: Terimakasih atas perhatian dan waktunya mba mba semua..saling mendoakan dan menguatkan yaa..saya pamit ya mba, ini anak3 udah nagih videocall sama ayahnya yg lagi nginep workshopπŸ™πŸ»πŸ™πŸ»πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»πŸ€—πŸ€—
[28/10 21.37] Yuni Iidn: Sebelum ditutup saya ingin menyampaikan satu hal.

Mbak Yunda ini termasuk peserta teladan di kelas 7 hari nulis, private bersama teh Indari 😍
[28/10 21.37] Yuni Iidn: Makasiiih mbak Yunda 😍😍😍
[28/10 21.3: πŸ‘πŸ‘ trims mbak
Semoga ilmunya bermanfaat dan berkah, Aamiin
πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘
[28/10 21.‬: Terimakasih ilmunya yaa mbak Yunda...  😘
[28/10 21.39]5‬: Trimakasih mb yunda. Semoga nular suksesnya.
[28/10 21.39] Yuni Iidn: Saya bantu jawab ya mbak Cella

Ini pernah dibahas oleh mbak Artha kemarin waktu sharing yaa.

Intinya pedekate sma mereka ☺
[28/10 21.40] Yuni Iidn: Ada yang gratis dan ada yang bentuknya donasi gitu kalau gak salah
[28/10 21.41] Yuni Iidn: Karena mba Yunda muridnya teh Indari jadi pasti dapat fasilitas lah dari teteh ☺

8‬: Ouw...  Baiklah...  Silaturahim memang penting yaa...  πŸ˜„πŸ‘ ... Baiklah..  Makasi bantuannya mbak Yuni 😊

No comments:

Post a Comment