Game day 1
Komunikasi produktif
Bismillah
Ada satu tantangan mendidik anak sulung yang belum dapat kami atasi sebagai orangtua.
Tantangan itu bernama Mengajarkan Anak Bergegas.
Si sulung termasuk tipe anak yang slow motion, terutama saat bersiap berangkat sekolah di pagi hari.
Angka keterlambatan si sulung bisa dikatakan 70%. Dari 10 hari sekolah bisa telat 7 kali, begitu gambaran kasarnya.
Sebelumnya kami sudah pernah mencoba memetakan akar masalah sekaligus solusinya. Tapi memang kembali lagi, kami sebagai orangtua yang belum konsisten.
Lewat game 10 hari ini, saya berusaha melatih komunikasi produktif untuk kembali menghadapi tantangan slow motion si sulung di pagi hari.
Salah satu adegan slow motion si sulung adalah saat makan.
Luar biasa bengongnya, bisa sama lamanya dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghitung jumlah nasi di piringnya barangkali...
Seringkali saya tidak bisa menemaninya sarapan karena kesibukan dapur.
Tapi hari ini saya memutuskan sarapan bersamanya. Melakukan strategi FOKUS.
Dia tampak sedikit kaget melihat hal tidak biasa itu.
“Ibu mau sarapan bareng?”
“Iya Ibu mau sarapan bareng kakak"
Matanya berbinar.
“Ayo kak, sudah setengah 7, segera makan yuk"
Matanya berbinar ditambah bibir tersenyum, lalu ia berujar,
“Ayo Bu kita balapan! Kakak bisa cepet makannya!”
Episode makan selesai tanpa komentar komentar tidak produktif yang biasa saya lontarkan:
Ayo kak, cepet makannya, udah jam 7 belum sikat gigi,nyisir, blablabla jujuju yang biasanya bikin saya capek sendiri. Karena ujung ujungnya si sulung tetap slow motion.
Begitu pula selesai makan ketika ia masuk kamar untuk sikat gigi. Saya tahu akan memergokinya sedang bengong atau tiduran lagi.
Tepat ketika saya melongokkan kepala ke kamar, saya lihat ia sedang tiduran. Biasanya saya akan berkomentar tidak produktif seperti di episode makan.
Kali ini saya mencoba komunikasi produktif dengan OBSERVASI.
Saya masuk kamar lalu berujar,
“Ada seorang kakak yang sudah bangun pagi, mandinya cepet, sarapannya cepet..eh dia tiduran lagi...”
Ajaib, anak saya langsung bangun.
Segera saya tambahkan kalimat motivasi:
“Kakak pasti bisa datang tepat waktu!”
Ia bersegera mengambil sikat gigi.
Alhamdulillah hari ini si sulung bisa berangkat tepat waktu.Tanpa mulut saya berbusa mengingatkannya. Tanpa si ayah naikkan suara.
Kakak berangkat dengan senyum bahagia :D
No comments:
Post a Comment