Wednesday, 22 November 2017

Resume Kulwap Mengatasi Anak Tantrum

[10/11 20.42] Yunda Fitrian: Bagaimana Menghadapi Anak Tantrum? ๐Ÿ‘ถ๐Ÿป๐Ÿ‘ง๐Ÿป๐Ÿ‘ฉ๐Ÿป๐Ÿ•ต๐Ÿป‍♀๐Ÿ•ต๐Ÿป
Oleh Yunda Fitrian

Akan ada masanya anak kecil imut nan manis di hadapan kita berubah menjadi makhluk garang.

Saat ia belajar berkata TIDAK dan menuntut kemauannya dipenuhi.

Dalam intensitas yang tinggi penolakan atau perjuangan mendapat keinginan itu dilakukan dengan kekerasan fisik seperti menendang,membanting barang, hingga menggigit atau mendorong orang lain.
Itulah perilaku yang sering kita istilahkan dengan temper tantrum.

Semua anak akan mengalami fase mampu menolak dan berjuang mempertahankan keinginan, sebab mereka tengah mengalami masa egosentris.

 Sebuah masa di mana orang hanya mampu melihat sudut pandangnya sendiri.

Ada anak yang hanya tantrum dalam rumah, dalam intensitas rendah, ada pula yang tantrumnya sampai di tempat umum dengan intensitas tinggi: mengamuk hingga keinginannya terpenuhi.

Nah, terlepas dari tempat dan intensitasnya, tantrum memang perlu kita hadapi dengan strategi khusus.

Tujuannya agar anak bisa memperbaiki perilakunya sehingga bisa memilih cara yang lebih baik dalam menolak atau memperjuangkan keinginan.

Terbayangkah jika kebiasaan tantrum menjadi karakter?
Coba bercermin dan lihat sekitar kita.

Ada lho orang dewasa bahkan lansia, yang memang kurang pendidikan sampai yang terdidik sekalipun, terbiasa tantrum untuk mendapatkan keinginan.

Berita baiknya, kita bisa mencegah tantrum menjadi karakter dengan menanganinya sedini mungkin.

Ini dia tips n triknya:

๐Ÿฃ1. cari tau sumber tantrumnya.

Ada yang alami dan buatan. Alami maksudnya memang hal yang secara fisik tidak nyaman misalnya kepanasan, lapar, sakit. Karena anak belum mengerti cara mengungkapkan dan mengatasi hal tersebut ia jadi tantrum.

Buatan maksudnya penyebab tantrum adalah stimulus luar hasil belajar anak dari pola asuh orangtua.

Misalnya, anak tergoda beli permen dan ia tahu sulit untuk mendapatkannya.

 Awalnya anak hanya coba coba nangis dan teriak, eh ternyata mempan orangtua luluh memberi permen.

Anak belajar bahwa ia hanya perlu menangis dan berteriak lebih kencang, kalau masih gagal mengamuk dengan lebih dramatis agar ortu mengabulkan keinginannya.

Bisa juga anak hanya ingin mencari perhatian karena merasa bosan dan tak diperhatikan.

๐Ÿฃ2. baik alami maupun buatan, hadapi tantrum dengan tetap TENANG.
jangan sampai ortu terpancing tantrum juga.

Biasanya di tempat umum karena malu, ortu merespon dengan ekstrem: mengabulkan keinginan, atau malah membentak anak. Menunjukkan bahwa tantrum harus dilawan dengan tantrum.

Anak bisa tahu ortu tenang dari intonasi suara yang datar, tubuh yang menjaga jarak, dan ekspresi wajah yang lurus (tanpa kerutan di sana sini).

๐Ÿฃ3. Beri anak pilihan dengan bahasa sesingkat mungkin.

Kakak mau dipeluk atau dibiarkan?
Kamu mau tidur di kamar atau di ruang tengah?

Kalimat pertama biasa terucap di rumah saya saat anak tantrum.
Kalau anak minta dipeluk, saya peluk.

 Kalau mau dibiarkan saya tinggalkan sambil berpesan, kalau sudah bisa tenang dan mau bicara panggil ibu.

๐Ÿฃ4. Jauhkan dari benda berbahaya.

 Sebagian anak mengamuk dengan melempar barang, menendang dan sebagainya yang bisa jadi berbahaya jika tidak diawasi.

๐Ÿฃ5. Beri timeout.
Beri batas waktu penanda untuk anak menenangkan diri.

Misalnya dengan hitungan angka atau menit.
Oke silakan kakak teriak sampai 5 menit. Nanti ibu lihat setelah 5 menit apa kakak sudah tenang.
Ibu hitung sampai 5, kamu bicara pelan pelan.

๐Ÿฃ6. Laksanakan apa yang kita ucapkan.

 Jangan ajarkan anak ingkar janji.
Oleh karena itu, katakan HANYA apa.yang BISA kita lakukan.

Jika kita mengancam dengan nanti mama tinggal, nanti papa panggil polisi. Oke, mungkin kah kita melakukannya?

Jika tidak, anak akan semakin yakin bahwa ortunya tidak serius dengan apa yang dibicarakan.

 Akibatnya, anak tidak percaya lagi dengan ucapan orangtua. Akibat lebih Parahnya, anak belajar bahwa ingkar janji itu bolehsekali.

๐Ÿฃ7. Jangan bicara panjang lebar sampai anak tenang. Tidak ada gunanya.

Setelah anak reda, misalnya malam hari atau besok paginya, bantu anak berefleksi dengan cerita, membaca buku, main peran, atau apapun yang melibatkan pesan tentang cara mengungkapkan keinginan yang tepat.

๐Ÿฃ 8. Lakukan pencegahan tantrum di tempat umum dengan memberikan informasi pada anak tentang tempat yang akan dikunjungi dan perilaku seperti apa yang diharapkan.

Misal kita mau pergi ke toko buku, nanti kakak boleh pilih 3 buku tapi ibu lihat harga dan isinya dulu ya.

Kalau mau ikut kerja, boleh. Tapi nanti jawab ya kalau ada yang tanya tanya kamu.

Jadilah orangtua konsisten agar anak paham perilaku apa yang diharapkan.

Jika orangtua merespon dengan pola yang berbeda, anak gagal paham apa yang diinginkan orangtua.

Misal satu waktu ketika anak tantrum ortu tegas, lain waktu ternyata lepas, menuruti keinginan anak. Anak akan belajar bahwa ada peluang untuk mendapatkan keinginan dengan tantrum.

Wallahualam alam bish shawab, semoga bermanfaat.

Referensi
LAce Rader, Attachment Parenting
Yeti Widiati, Senyaring Tawa Ananda
Www.bidanku.com
[10/11 20.44] Yunda Fitrian: Sharing sedikit..anak saya yg tengah termasuk tipe yg suka tantrum di rumah.

Alhamdulillah ga ada yg tantrum di depan umum.

Nah kalau tantrumnya lagi kumat, saya biasa pakai tips2 d atas.

Plus pesan sponsor: maaf ya Ayah sama Ibu gak akan kasih permintaan anak yg ngamuk
[10/11 20.47] ‪+‬: Udh boleh nnya blum ya?
[10/11 20.49] ‪+‬: Mangga teh dewii...
[10/11 20.50] ‪+‬: MasyaAlloh, singkat tp jelas ya ka yunda..
[10/11 20.50] ‪+‬: Ada 8 tips yg bs kita praktekan
[10/11 20.53] ‪+‬: Sdikit sharing jg nih ka, sy jg saat ini jd pengajar d sebuah sekolah tingkat kanak2. Luar biasa pernah saya temukan anak tantrum. Tantrumnya sdh ekstrim, sampai guling2 d tanah, bahkan hampir jedotkan kepalanya. Lalu sebisa mungkin kami cegah tindakan berbahayanya.
Ada jg yg sampai menggigit tangannya sendiri sampai luka krn ingin sesuatu.
[10/11 20.54] ‪+‬: Tp bagi kami para guru sprtinya akan nihil jk hal2 yg kita terapkan utk meminimalisir tantrumnya tp d keluarga tdk d terapkan
[10/11 20.54] Yunda Fitrian: Ini pe er pengelolaan emosi di rumahnya banyak๐Ÿ˜ง๐Ÿค•
[10/11 20.55] ‪+‬: Masih d marahi atau selalu d turuti mamahnya.
Sekaligus mengawali pertanyaan yah ka, agar guru dan ortu sinergi utk membentuk karakter anak yg jauh dr tantrum kiatnya bgmn??
[10/11 20.56] Yunda Fitrian: Betul sekali.
Makanya sekarang orangtuanya mesti disekolahin dulu..bikin acara parenting wajib utk ortu๐Ÿ‘จ๐Ÿป๐Ÿ‘ฉ๐Ÿป
Ini yg aku ajukan d tempat kerja dan juga sudah banyak dilakukan sekolah2 bagus
[10/11 20.56] ‪+: Penanya:nurrita dewi
Angakatn:2006
Pertanyaan: yang agak susah itu kalau anak tantrum di tempat umum ya mbak, kadang karena faktor gak enak sama orang lain ortu jadi ikutan esmosi. Seperti kemarin ketika saya tahsin bawa si sulung, mungkin karena dia bosan, dia jadi ngambek ngajak pulang, saya lagi setoran. Jadi deh seisi kelas heboh. Sayanya jadi gak enak sama teman walau mereka memaklumi. kalau begitu gimana ya ngatasin nya, apa saya harus keluar saja dr kelas tahsin?menitipkan anak juga nggak mungkin. Jadi galau galau gimana gtu

[10/11 20.57] Yunda Fitrian: Sudah terjawab ya mba sri..bikin forum parenting dg ortu.
Di awal masuk sekolah buat surat pernyataan komitmen dan kesediaan ikut parenting dr sekolah
[10/11 20.58] ‪+‬: Hehe.. galauers ya teh dewi..
Mangga ka yunda..
[10/11 20.58] ‪+‬: Info, pertanyaan sesi 1, 3 penanya ya ukhties..
[10/11 20.59] ‪+‬: Siapa lagi ayok... acungkan tangan dulu ☝๐Ÿป Sambil menunggu ka yunda menjawab. Mangga acungkan tangan yg ingin bertanya. Dtampung dulu ☺
[10/11 21.00] Yunda Fitrian: Semangat mba dewi๐Ÿ’ช๐Ÿป๐Ÿ’ช๐Ÿป
Perjuangan seorang ibu pembelajar ya๐Ÿ‘๐Ÿป๐Ÿ‘๐Ÿป

Utk preventif k depannya bisa ikuti saran saya ya mba,  jelaskan anak situasi yg akan dihadapi dan perilaku yg diharapkan di tempat tahsin.
Jgn lupa bawakan amunisi berupa mainan dan snack.

Sebaiknya memang anaknya dibawa keluar ditenangkan dulu.

Krn selain anak makin ga nyaman krn dipaksa, teman2 juga walaupun maklum tp bisa jadi terganggu.
[10/11 21.01] ‪‬: Bgmn teh dewi? Ada yg masih mengganjal?
[10/11 21.02] ‪+‬: Sudah bu moderator
Mksh mba yunda jawabannya
[10/11 21.02] ‪+‬: Alhandulillah. Silahkan selanjutnya teh rasmi. ๐Ÿ˜Š
[10/11 21.06] ‪+‬: D belakang teh rasmi, ada yg ingin bertanya?
Anak tantrum itu pasti akan terjadi pada siapapun ya ka yunda.. tp mmg anak yg sdh dbiasakan mengelola emosinya akan menempatkan tempat yg sesuai ya.. ini pe er ya bund dan calon bunda..
[10/11 21.06] ‪+‬: Penanya : Rasminah
Angkatan : 2006
Pertanyaan :
Saya punya 3 orang anak,
Anak yang pertama usia 8 th.
suka marah, mbentak dan menggertak2an kakinya jika permintaan nya tidak dituruti, sulit utk diajak berbicara baik2.

Yang kedua usia 4 the jika bangun tidur siang pasti menangis dan sulit didiamkan. Harus digendong2 dulu, dan itu membutuhkan waktu yg agak lama. Sedangkan adiknya pasti pgn digendong juga, jika lihat si kakak digendong

Anak ke 3 terkadang menangis tdk mau digendong, dan blm dimengerti maunya spt apa. Jika ditinggalkan akan tambah menangis sejadi2 nya.

Apakah ada penyebab anak2 saya bisa spt  d itu? Mohon solusi dr kejadian2 anak2 saya tersebut.

Terimakasih sebelumnya.
Sambil curhat ๐Ÿ˜€
[10/11 21.08] ‪+‬: MasyaAlloh teh rasmi.. super... ๐Ÿ’ช๐Ÿผ

[10/11 21.08] Yunda Fitrian: Betul mba rizki
[10/11 21.08] ‪+‬: Ishbir ya teh..
Mangga ka yundaa
[10/11 21.09] Yunda Fitrian: Toss dulu ya mba, sama2 emak beranak 3
[10/11 21.09] Yunda Fitrian: Anak yg ke 2 dan 3 usia berapa mba?
[10/11 21.10] Yunda Fitrian: Utk yg sulung sudah bisa diajak bicara banyak mba.

Jadi kemungkinan ada miss dalam pengenalan dan pengelolaan emosi.

Masih sangat bisa diubah dr sekarang.
[10/11 21.12] Yunda Fitrian: Jadi utk si sulung, mba rasmi temukan 1 waktu yg santai dan nyaman, ajak bicara ttg tantrumnya.

Lewat cerita dan main peran, ajak anak mengelola emosinya.

Ketika tantrum terjadi, ingatkan dg tenang dan singkat:
Kakak maaf bunda tdk akan penuhi mau kakak jika belum tenang.

Dan selanjutnya gunakan tips di atas
[10/11 21.14] ‪+‬: Semuanya berbicara dg hati ya ka yunda.. ๐Ÿ‘๐Ÿป
[10/11 21.14] ‪+‬: Bgmn teh rasmi, ada yg masih mengganjal hati?
[10/11 21.14] ‪+‬: Ada titipan pertanyaan (akhir dari sesi 1 ya)

Penanya: ririn rahayu
Angkatan: 2006
Pertanyaan:
1. Bagaimana cara yg baik untuk mengingatkan anak supaya mengerti kalau yang dilakukan itu hal yang berbahaya. Kadang seusia 2 tahun lebih 3 bulan masih belum paham apa yg disampaikan orangtuanya malah cenderung penasaran dan ingin dilakukan/dicoba.

2. Apa yg dilakukan orangtua saat anak sedang tantrum? Apakah dibiarkan saja atau bagaimana?

3. Bagaimana caranya agar menjadi orangtua yg sabar dalam menghadapi anak yg masih balita. Kadang disaat capek suka terbawa emosi.

4. Apa yang dilakukan orangtua saat si kaka cemburu dengan adiknya?
[10/11 21.15] Yunda Fitrian: Si sulung sudah bisa dikasih konsekuensi juga jika masih berulang tantrum.

Misalnya jika tantrum maka tidak dapat nonton kartun, dsb
[10/11 21.15] Yunda Fitrian: Utk yg usia 4 thn bisa diajarkan lwt cerita dan main peran juga mba
[10/11 21.18] Yunda Fitrian: 1. Pakai bahasa yg pas dg seusianya mba, pendek dan sederhana.
Usia 2 thn biasanya sudah cukup ngerti banyak kosakata.
Misal: de, ini kompor apinya panas. Ade bisa luka. Main di tempat lain ya.

Atau,

De ini gunting tajam, bisa luka jari ade kalau kurang hati hati.
Boleh pakai kalau dilihatin ibu ya
[10/11 21.18] Yunda Fitrian: 2. Lihat tips n trik di atas ya mba.
Tanya anak dg tenang, mau dipeluk atau dibiarkan?
Lalu kasih waktu, pilihan singkat, dst
[10/11 21.19] ‪+‬: Wah jd seru nih... kalau yg biasa membacakan buku kpd anak, sprtinya udah jd kegiatan yg sering dlakukan ya utk bermain peran.
betul sekali ketika bermain peran keceriaan anak semakin bertambah dan kalau sdh nyaman dg kita krn kita buat anak ceria mrk akan mendengarkan dg baik apa yg kita katakan.
Pengalaman d sekolah ๐Ÿ˜„๐Ÿ™๐Ÿป
[10/11 21.20] Yunda Fitrian: 3. Pasti mba, kan ortu manusia biasa ๐Ÿ˜‡

Yg pasti ketika kita emosi, jaga jarak dg anak.
Ngilang dulu sebentar drpd merespon dg emosi trus ujung2nya nyesel krn nyakitin anak
[10/11 21.21] Yunda Fitrian: 4. Ini pernah dibahas di kulwap kita sibling rivalry mba.
Tapi singkatnya, apresiasi si kakak lebih banyak, adil ketika ada konflik, sering2 main dg anak
[10/11 21.23] ‪+‬: Hmm... masyaAlloh banyak ilmu yg bisa d ambil. Smg jawabannya pas ya utk teh ririn..
[10/11 21.24] ‪+‬: Baiklaaahhh...
[10/11 21.30] ‪+‬: Titip pertanyaan

Pertanyaan:
Mba, kalau anak saya malah beda, (umur 3 th) anak sy suka bgt nonton video d hp/laptop, ketika lg d stop penggunaannya dia lgsg "iiiihhhh.... bunda" terus nangis. kalau lg ngambek pgn sesuatu kalau g dturuti nangis kejer, kalau d lembutin jadi manja makin kejer. ga mempan. Jadi mau g mau lama nangisnya g berhenti2 saya kasih apa yg dia mau.
Gmn ya? Apalagi skrg udah ketergantungan gandget.
[10/11 21.31] ‪+‬: Mangga ka yunda diantos
[10/11 21.35] Yunda Fitrian: Harus tegas dan tega mba๐Ÿ˜Š

Kasih batasan yg jelas utk gadget.

Anak balita maksimal 1 jam mba sehari.

Banyak mudharatnya kasih gadget ke anak.

Mba tegasin dg nada datar, maaf main hp harus izin bunda. Kalau sudah izin kasih waktu, misal 10 menit.
Habis itu mau nangis kejerr sampe tetangga pada dateng, tetep mba harus umpetin gagdetnya๐Ÿ’ช๐Ÿป๐Ÿ’ช๐Ÿป๐Ÿ•ต๐Ÿป๐Ÿ•ต๐Ÿป‍♀

Kalau ngga, ya kecanduan dan tinggal tunggu efek negatifnya baik fisik maupun psikis.

Saya d sekolah udah bnyk nemu korban gadget mba, sedih deh๐Ÿค•
[10/11 21.35] ‪+‬: Masih ditunggu 1 pertanyaan lagi ukhties... teulangkung ๐Ÿ˜˜
[10/11 21.37] Yunda Fitrian: Ohiya, utk mengalihkan gagdet memang kita harus kasih alternatif mainan.

Bisa mainan edukatif, clay, pasir ajaib, boneka, buku pop up, atau mainan tradisional spt congklak juga bisa..

Jadi anak ga mati gaya๐Ÿ‘ถ๐Ÿป๐Ÿ‘ง๐Ÿป

Dan sebaik baik mainan anak adalah ada orangtua yang mau bermain bersamanya๐Ÿ‘ง๐Ÿป๐Ÿ‘ถ๐Ÿป๐Ÿ‘จ๐Ÿป๐Ÿ‘ฉ๐Ÿป๐Ÿ˜
[10/11 21.38] ‪+‬: Ya Alloh... ๐Ÿ˜ญ
Ada virus masa kini ya. Gadget.
Baiklah ummi, bubda, tth, ukhti...
Bgmn, masih ada yg ingin d diskusikan?
Akan d beri waktu utk penutupan diskusi oleh ka yunda 10 menit sebelum pkl 22.00 ya..
[10/11 21.38] ‪+‬: Masih teh 1 penanya lagi mangga
[10/11 21.41] ‪+‬: Setelah 1 pertanyaan terakhir, siap2 ya ka yunda utk closing statement ☺๐Ÿ‘๐Ÿป
[10/11 21.41] Yunda Fitrian: Mau tanya ttg tantrum orang dewasa juga boleh๐Ÿ˜…
[10/11 21.42] ‪+‬: Wah betuuuuuuuul.
[10/11 21.42] ‪+‬: Tuh kan moderatornya jd pengen nanya nih.. ๐Ÿ˜…
[10/11 21.42] Yunda Fitrian: Boleeh๐Ÿ˜†
[10/11 21.42] ‪+3‬: Kita tunggu pertanyaan dr teh nihlah yah.
[10/11 21.43] Yunda Fitrian: Hati hati yaa jangan sampai kita masih tantrum atau membesarkan orang dewasa tantrum dari rumah kita๐Ÿ˜ง๐Ÿ˜ต
[10/11 21.43] ‪+4‬: Penanya: nihlah
Angkatan; 2007
Pertanyaan:
Anak sy 2,4thn teh, mulai kenal tantrum kmrn2. Penyababnya soal2 egosentris. Kyk minta ditemenin main terus, yg ibunya gk boleh ngerjain ini itu. Kalo gk diturutin nangis gk jelas, yg ujung2nya kmna mna jd salah.nah, usia dy mungkin ya. Kalau udh ngambek diomongin gk masuk, apalgi dikasi pilihan.. Itu gmn teh, kalau gk respon ama kita? Fokusnya ama ngambeknya aja
[10/11 21.45] ‪+‬: Mangga ka yunda
[10/11 21.45] ‪+‬: Ooh tantrum dewasa juga ada yah bu?
Mau tau ciri"nya ☺
[10/11 21.45] ‪+‬: Oia, soal membingkai egosentris juga teh, bgmn itu teh? Biar gk keterusan egois ampe udah gede ๐Ÿ˜‚
[10/11 21.47] ‪+‬: Wah teh mihelvania ini pertanyaan atau sekaligus pgn djelasin jg? ๐Ÿ˜„ baiklah.. mungkin ka yunda sblm d tutup menjawab dr pertanyaan dr teh nihlah dan teh mihel (apakah sama ciri2 tantrum pd anak dan tantrum yg terjadi pada org dewasa?)
[10/11 21.48] ‪+‬: Baiklah pertanyaan d cukupkan ya..๐Ÿ˜˜๐Ÿ‘๐Ÿป
[10/11 21.48] Yunda Fitrian: Sejak usia setahun anak biasanya sudah ngerti apa yg kita sampaikan mba asal sederhana dan singkat.

Jadi utk anak mba nihlah, bisa jadi tantrumnya krn memang merasa kurang diperhatikan๐Ÿ˜Š

Coba lebih banyak main sama anak mba. Kurangin jawaban nanti ketika dia minta main.

Waktu main cuma sebentar mba, tau2 nanti udah ga mau main sama ortu.

Coba diperhatikan lebih cermat lagi sumber tantrumnya.

Semoga berhasil mba๐Ÿ’ช๐Ÿป๐Ÿ•ต๐Ÿป‍♀
[10/11 21.49] ‪+‬: Hehee afwan teh.. Aku langsung keppooo.  Materinya bagus siih๐Ÿ˜ฌ
Teh namaku Helmi Elvania, hehee punten di alay"in๐Ÿ˜†
[10/11 21.49] Yunda Fitrian: Sama kayak anak kecil...
Mau ini itu tapi ga bisa dg ngobrol jelas.

Bisanya dg marah, kekerasan, atau ngambek ga jelas.
[10/11 21.51] Yunda Fitrian: Ini tugas semua ortu mba๐Ÿ’ช๐Ÿป๐Ÿ’ช๐Ÿป๐Ÿ‘จ๐Ÿป๐Ÿ‘ฉ๐Ÿป

Sampai 7 thn masih boleh egois.

Setelah usia 7, mulai diajarkan berbagi dan empati
[10/11 21.51] ‪+‬: Kayanya... lebih sulit menangani yg sdh kolot ya ka yundaa... hehe ๐Ÿ˜…
[10/11 21.51] Yunda Fitrian: ๐Ÿ˜†pastinya
[10/11 21.51]: Mungkin tantrum org dewasa bs d diskusikan lbh lanjut d panel berikutnya yah...
[10/11 21.51]‬: Alhamdulillah... barokalloh...
Kita sdh sampai d penghujung acara diskusi malam kulwap ini.
[10/11 21.52] ‪: Oke, nuhun jawabannya teh
[10/11 21.52] ‪: Mangga ka yunda closing statement utk kamiii
[10/11 21.53] ‬: Jazakillah khoir ibu penjelasannya.. Dpt ilmu baruu๐Ÿ˜
[10/11 21.54] Yunda Fitrian: Alhamdulillah semoga bermanfaat ya diskusi malam ini.

Sbg ortu atau calon ortu, tugas kita mengenalkan dan mengajarkan anak mengelola emosi.

Sebab sebagian besar masalah berawal dari respon emosi yang tidak tepat.

Dg menjadi orang tua tegas, konsisten, kita telah menjadi ortu penyayang yang sebenarnya.

Semangat๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ’ช๐Ÿป๐Ÿ‰๐Ÿ˜
Wallahualam bish shawab, jazakumullahkhairankatsir

No comments:

Post a Comment