berbagi inspirasi : May 2019

Friday 24 May 2019

Itikaf Emak dan Anak Balita


Sepuluh hari terakhir Ramadhan telah datang. Pada saat ini, ibadah i'tikaf  merupakan ibadah utama yang sangat dianjurkan.

Para emak yang ingin mendapatkan keutamaan di sepuluh hari terakhir ini dengan itikaf, terkadang terkendala dengan urusan rumah tangga. Terutama urusan anak.



Pada kajian parenting bersama Ustadz Bendri bulan lalu, saya sempat bertanya tentang itikaf para emak yang membawa balita.


Berikut ulasannya, semoga bermanfaat dan berhasil itikaf bersama ananda tercinta ;)


Bagaimana hukum beritikaf dengan balita?


Jawab:


Itikaf adalah kunci ibadah Ramadhan.

Jika ingin membawa anak beritikaf, pastikan anak sudah diperkenalkan dulu dengan masjid dalam momen sebelumnya.


Awal berkenalan jangan dibawa saat ramai agar anak tidak terganggu dan mengganggu.


Kondisikan anak dengan kalimat positif---tidak dengan kata jangan. Sebagaimana Rasulullah mengarahkan seorang anak yang makannya berantakan.


Beliau tidak mengatakan jangan, melainkan: 'wahai anak muda, sebutlah nama Allah, makan dengan tangan kanan, ambil makanan yang terdekat'


Begitu juga cara kita mengarahkan anak. Katakan dengan jelas dan singkat. Nak, nanti kita di masjid yang tenang ya, ikut sholat, boleh bercanda kalau sudah selesai.



Membawa balita itikaf hukumnya boleh. Namun untuk yang belum tuntas toilet training nya harus dipastikan memakai diapers agar najisnya tidak tercecer.




Pastikan posisi juga tepat, sebaiknya tidak di ruang ibadah utama. Pilih tempat yang nyaman dan aman untuk anak.


Terakhir, jangan langsung frontal membawa anak itikaf langsung sepuluh hari. Coba dulu dengan durasi setengah hari, dan seterusnya. Perhatikan apakah anak nyaman dan bisa melanjutkan.



Selalu pastikan anak memiliki kesan positif terhadap ibadah tersebut, jangan sampai mendapatkan kenangan buruk karena situasi dan kondisi yang kurang tepat.



Demikian jawaban Ustadz Bendri. Catatan saya sendiri berdasarkan pengalaman pribadi, sebaiknya memang pilih masjid yang sudah familiar dengan anak.


Alhamdulillah kalo di masjid tersebut jama'ah nya juga ramah anak.


Sebelum itikaf, anak sudah dijelaskan jauh hari perilaku apa yang boleh dan tidak di masjid.


Saat itikaf, saya juga meminta anak-anak membawa mainan dan camilan kesukaan mereka. Mainannya hanya boleh yang kecil ringan, sementara camilan yang tidak menghadirkan remah.



Selain itu, pastikan berbagi peran dengan suami apalagi jika membawa anak lebih dari satu.


Insya Allah, jika anak nyaman dan senang, kita sedang menginstal memori indah tentang manisnya ibadah i'tikaf di Ramadhan. Aamiin.


Yunda Fitrian

Sahabat ibu Berdaya