Kodomo Challenge: Serunya Belajar Gratis Bersama Guru dari Jepang

https://www.shimajiro.id

Yeeeaaayyy ada Kodomo Challenge lagiii :D

Saya termasuk orang yang selektif dalam mengikuti komunitas atau membership online suatu produk. Jadi ketika melihat iklan laman Shimajiro Club, saya tidak langsung ikutan, cuma baca sekilas-sekilas saja. 

Sampai akhirnya saya melihat postingan pendaftaran Free Trial Kit Shimajiro di Instagram. Kata-kata FREE alias GRATISAN itu berhasil menghipnotis saya untuk stalking website https://www.shimajiro.id  dan IG Shimajiro Club. Beneran nih, barang bagus kayak gini gratis? Pikir saya waktu itu.

Alhamdulillah waktu dan kuota yang dihabiskan buat stalking BERFAEDAH karena ternyata Shimajiro Club ini KEREN BANGET konten dan produknya. Pas sekali, usia Si Bungsu juga sesuai dengan persyaratan penerima free trial kit. Saya pun memutuskan mengisi form pendaftaran atas nama Si Bungsu Naura dengan niat iseng-iseng berhadiah.

Kesibukan gurih-gurih sedap membersamai tiga bidadari membuat saya tak terlalu fokus menantikan kiriman paket free trial kit tersebut. Sampai suatu hari paket tersebut datang, beberapa bulan sebelum ulangtahun kedua Naura.

Begitu dibuka, ternyata bukan hanya Si Bungsu yang berbinar melihat produk Shimajiro, tapi juga kedua kakaknya, Nafsa (4 tahun 9 bulan) dan Faza (8 tahun), termasuk emaknya (XX tahun :D). Tiga bidadari  sangat suka dengan tokoh Shimajiro yang lucu, cerita yang interaktif, juga aktivitas dalam buku yang menyenangkan. 

Free trial kit berisi satu buku cerita besar untuk read aloud, satu buku kecil berkonsep flip-flap, satu keping CD, serta buku panduan orangtua dan katalog produk.

Saya ikut berbinar karena konten free trial kit-nya sangat sesuai dengan tahap perkembangan anak dan edukatif pula. Melalui tokoh Shimajiro, anak diajak berimajinasi untuk mengembangkan kecerdasan kognitif (akal), afektif (emosi), psikososial (interaksi sosial)  dan psikomotor (fisik). Jadi pendekatan Shimajiro lengkap banget. Pokoknya bersama Shimajiro, anak senang, emak tenang :D

Ini salah satu konten flip-flap book. Model buku begini anak-anak suka banget. Seruu !!

Ini cerita tentang sopan santun di tempat umum. Salah satu isi di buku cerita besar untuk read aloud.

Selain produk buku, ada juga CD yang berisi lagu, cerita, dan aktivitas untuk anak. Ketika menontonnya, tiga bidadari terhanyut ikut menari gembira mengikuti pemandu acara.

Kerennya lagi, sebelum masuk ke menu, Shimajiro terlebih dahulu memberi pesan bagaimana cara menonton yang baik. Selain itu juga mengingatkan pentingnya pendampingan orangtua. Mantap!

Adegan pembuka di CD, Shimajiro menjelaskan jarak pandang yang sehat saat menonton.

Tak hanya untuk anak, di dalam free trial kit juga ada buku panduan untuk orangtua. Kepedulian Shimajiro terhadap pentingnya ilmu dalam mengasuh anak ditunjukkan lewat
booklet ini.  Booklet ini sangat bermanfaat karena berisi pengetahuan seputar perkembangan anak dan isu parenting lainnya. Lengkap sudah free trial kit ini membuat kami jatuh cinta!

Salah satu kolom buku panduan orangtua. Ternyata yang mengisi senior saya di kampus :D

Tiap permainan ada latar belakang penjelasannya, sesuai tahap perkembangan anak.

Salah satu yang paling berkesan di buku aktivitas adalah cerita Shimajiro yang sedang belajar membuka baju sendiri. Si Bungsu dan Si Tengah senang menirukan adegan Ibu Shimajiro yang sedang menyemangati anaknya agar bisa buka baju sendiri.

Adegan ini nih yang epic banget buat Naura :D

Suatu hari saya tertawa geli mendapati Si Bungsu nyeletuk, “Shimajilo bishaaa!! (Shimajiro bisa!!)” ketika berhasil memakai baju sendiri. Penokohan Shimajiro sebagai teman main sebaya yang dapat menjadi role model tampaknya  cukup efektif buat Naura. 

Senang rasanya Shimajiro nun jauh dari Jepang mau mengajari tiga bidadari dengan gratis :D Terima kasih Shimajiro, sudah berbagi keceriaan, kegembiraan, dan pesan kebaikan bersama tiga bidadari saya :-)

Tercyduk lagi nonton Shimajiro :D

#KodomoChallenge

#ShimajiroIndonesia

#mainanedukasi

https://www.shimajiro.id

Aliran Rasa Semua Anak Adalah Bintang

Seperti materi-materi sebelumnya, materi kali ini juga membawa saya menemukan hikmah dalam membersamai anak. Bahwa ada perbedaan antara mendukung dan menuntut anak dalam melejitkan potensi dirinya.

Terkadang orangtua merasa mendukung anak dengan memfasilitasi, mendampingi, mengarahkan minat bakat anak. Nyatanya dukungan itu dipersepsikan sebagai tuntutan oleh anak sehingga ia terbebani. Pada saat itulah hilang faktor 'enjoy' dari rumus 4E sehingga sangat mungkin akhirnya anak pun tidak mampu lagi 'excellent', dan merasa 'easy'.


Maka saya kembali bercermin dengan pengalaman mengerjakan T10 yang lalu. Saya berusaha agar dukungan dan arahan terhadap inisiatif anak tidak berubah menjadi tuntutan. Saya mencoba kembali menyerahkan tanggung jawab menyelesaikan project pada anak. Ketika ia sudah tidak lagi berminat, saya tidak memaksakan. Ia masih punya banyak waktu, banyak hal yang patut dicoba :)


Jangan sampai anak yang fitrahnya bereksplorasi, terjegal karena ambisi orangtua. Jangan sampai anak yang ketika balita punya 10 cita-cita, beranjak dewasa malah tak tahu mau jadi apa. Nauzubillahmindzalik.


#aliranrasa
#semuaanakbintang
#bunsay_iip