berbagi inspirasi : August 2018

Thursday 30 August 2018

Rezeki Tak Terduga Buat Baedah_Tantangan Hari ke-3 Dongeng Karakter


Malam tadi saya mengimingi anak-anak dengan dongeng favorit mereka: Si Baedah. Seperti biasa, mereka sangat antusias kalau saya bilang ada Si Baedah episode baru :D

Awalnya saya menjanjikan judul yang asal terlintas saja di kepala: Si Baedah naik layangan ajaib. Tapi Si Tengah request, dia maunya Si Baedah punya rumah baru. Mungkin karena kami habis iseng-iseng muterin komplek perumahan kece di dekat rumah.

Saya pun mengiyakan, walau belum terpikir gimana caranya bapaknya Baedah yang cuma tukang sol sepatu bisa dapat rumah mewah. Cerita dimulai, bismillah saja saya selalu mengikuti ide yang Allah lintaskan di alam bawah sadar :D

Ceritanya, hari Minggu Baedah diajak ayahnya main sepeda. Sebelumnya saya pernah cerita episode Baedah dapat sepeda bekas yang masih bagus dari pelanggan sol sepatu.

Waktu sedang jalan di komplek perumahan, tiba-tiba ada yang memanggil ayahnya Baedah. Ternyata itu Pak Mamat, yang pernah memberikan sepeda bekas anaknya. Pak Mamat memanggil dari teras rumahnya. Rumah Pak Mamat bagus sekali. Luas, ber-AC, ada kolam renangnya.

Pak Mamat memanggil ayahnya Baedah karena ingin minta sepatunya yang lain di sol lagi. Ayahnya Baedah menerima permintaan itu setelah sebelumnya minta pendapat Baedah. Baedah ikut saja, ia tertarik ingin singgah di rumah Pak Mamat. Apalagi Pak Mamat menawarkan minuman dan makanan enak.

Selama mengesol sepatu, Pak Mamat berbincang dengan ayahnya  Baedah. Pak Mamat cerita bahwa ia akan pindah ke Singapore karena tugas dari kantor. Pak Mamat sedang bingung karena tidak ada yang bisa mengurus rumahnya yang sekarang ini. Semua keluarga ia ajak, kerabat hanya ada di luar pulau, pembantunya tidak diizinkan suami kalau hanya sendiri di rumah tersebut.

Tiba-tiba Pak Mamat menawarkan ayahnya Baedah untuk tinggal di rumahnya. Ia berkata sudah tahu kejujuran Pak Somad, ayahnya Baedah. Jadi tak ragu menitipkan rumahnya.

Baedah yang mendengarkan percakapan tersebut terkejut sekaligus senang. Berkhayal bisa tidur di kamar berAC dan berenang di kolam rumah Pak Mamat. Tapi Baedah tak berani bicara, hanya berdoa berharap ayahnya menerima tawaran tersebut.

Pak Somad juga terkejut sekaligus tertarik dengan tawaran tersebut. Tapi ia tak buru-buru mengiyakan. Ia malah mengungkapkan pada Pak Mamat kekhawatiran tidak amanah jika harus menjaga rumah tersebut.

Pak Mamat meminta Pak Somad menganggap seperti rumahnya sendiri. Namun Pak Mamat tidak memaksakan tawarannya. Ia menyuruh Pak Somad bermusyawarah dulu dengan keluarganya.

Malam harinya, ayah Baedah memimpin rapat keluarga. Setelah mendengarkan semua pendapat, ayah Baedah memutuskan menerima tawaran Pak Mamat. Baedah senang sekali membayangkan berenang di kolam Pak Mamat. Mereka sekeluarga bersujud syukur karena bisa menikmati rumah semewah itu meski belum mampu memilikinya.

Sepanjang cerita, Si Tengah berbinar dan tertawa lebar. Ia tampak ikut bahagia dengan keberuntungan Baedah dan keluarganya :)

#ibu profesional
#level 10
#bunsay
#grab your imagination

Menyuburkan Konsep Rezeki Lewat Dongeng_Tantangan Hari Ke-2


Si Anak Tengah sedang gencar-gencarnya minta dibelikan baju renang muslimah. Sudah beberapa hari ini siang dan malam ia mengulang permintaannya.

Rupanya Allah berikan saya momen untuk memperdalam keyakinan tentang konsep rezeki dari episode ini. Siang kemarin, saat sedang bersama Si Tengah, Si Bungsu rewel. Saya mencoba membujuknya dengan mencari cicak di langit-langit kamar. Tiba-tiba saja saya dapat ide untuk memasukkan konsep rezeki melalui cerita cicak.

Saya kisahkan pada duo bocil tentang cicak yang makan kecoa. Bukan nyamuk karena di rumah malah lagi sering ketemu kecoa:D

Walaupun kecoa itu bersayap dan larinya lebih cepat dari cicak, tapi jika Allah sudah tetapkan ia menjadi rezeki cicak, maka cicak akan mendapatkannya. Saya pun langsung menembak Si Tengah dengan analogi tersebut. Saya katakan padanya, kalau Allah sudah tetapkan baju renang itu menjadi rezekinya, pasti baju itu akan datang. Hanya saja waktunya tidak tahu kapan, tugas Si Tengah hanyalah berdoa dan berusaha dengan cara yang baik.

Si Tengah tersenyum lebar, berkali-kali ia melantunkan doa agar punya baju renang muslimah :D Semoga terkabul ya Nak.

#ibu profesional
#bunsay
#tantangan 10 hari
#dongeng

Tuesday 28 August 2018

Hipnotis Anak Lewat Dongeng_tantangan hari ke-1 Bunsay


Mendongeng anak menjelang tidur adalah salah satu kebiasaan kami di rumah. Suami biasanya mendongeng tentang masa kecilnya, atau kejadian sehari-hari yang dialami anak-anak ditambahi dengan tokoh kartun maupun imajinasi lainnya. Sedangkan saya lebih sering mengarang dongeng imajinasi apa adanya, yang saat itu saja terlintas di pikiran.

Setelah saya ikut workshop hipnoterapi beberapa waktu lalu, saya baru tahu hubungan dongeng dengan kondisi hipnotik. Jadi ternyata, mendongeng adalah salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki oleh seorang hipnoterapis. Sebab, saat seseorang mendengarkan dongeng, ia bisa masuk ke kondisi trance atau hipnotik.

Apalagi jika dongeng dilakukan menjelang tidur, menjadi momentum emas bagi orangtua. Sebab, menjelang tidur adalah kondisi dimana seseorang mudah menerima sugesti. Gelombang otak yang sedang santai saat itu siap merekam informasi hingga ke alam bawah sadar.

Lucunya, kadang saya yang mendongeng dalam kondisi ngantuk berat. Cerita jadi ngalor ngidul gak nyambung. Terkadang anak-anak tergelak lalu meneriaki saya yang salah sambung bercerita. Lebih sering mereka kesal lalu minta dongengnya udahan aja :D

Seperti kejadian siang kemarin. Si Tengah minta saya mendongeng ulang cerita Si Baedah, tokoh imajinasi yang sudah saya ceritakan beberapa episode dalam dongeng saya. Saya ngantuk berat dan malas cerita, tapi karena Si Tengah merengek terus, saya pun bercerita.

Tak lama, cerita saya mulai ngawur. Si Tengah kesal lalu kabut tidak jadi tidur siang. Saya yang akhirnya tertidur bersama Si Bungsu.

Sore harinya, saya berusaha menebus kesalahan dengan membacakan Si Tengah buku cerita. Alhamdulillah, mata Si Tengah berbinar menyimak buku kisah sahabat Ali bin Abi Thalib. Saat azan Maghrib, ia bahkan bergegas sholat sambil berkata ingin masuk surga seperti Ali. Alhamdulillah, semoga terkabul cita-citamu, Nak ;)

#bunsay
#dongeng pembangun karakter
#ibu profesional
#tantangan 10 hari

Monday 27 August 2018

Montessori Hasil Mulung

Montessori Hasil Mulung

Salah satu kelemahan saya adalah suka nyimpen sampah alias mulung. Kalo lihat sampah suka muncul ide yang akhirnya membuat sang sampah tertahan dalam rumah, menunggu waktu eksekusi ide kreatif yang langka. Lebih sering akhirnya sampah tersebut jadi sampah beneran karena gak tau mau dikerjain kapan. Ada yang senasib?

Tapi kelemahan, selalu punya potensi untuk dimodifikasi menjadi kelebihan. Alhamdulillah hari ini datang juga masa rajin yang membuat saya bisa memanfaatkan hasil mulung beberapa minggu sebelumnya.

Sewaktu ikut pelatihan Montessori dapat ide membuat alat dari bahan-bahan yang ada di rumah. Alhamdulillah yang satu ini berhasil, kalo beli harganya 400ribuan lho. Mayan kan.. Alat ini namanya sound boxes. Aslinya ada 2 kotak, masing-masing berisi 6 tabung dengan suara berbeda, yang akan dijodohkan dari kotak satu ke kotak lainnya. Anak diminta mengenali suara di tiap tabung kotak pertama untuk dicarikan pasangan dari tabung di kotak kedua. Berhubung sampahnya belum 12 botol, jadilah bikin 6 botol dulu, hehehee.

Demikianlah hasil mulung berfaedah hari ini. Saya doakan mamak-mamak yang suka mulung mendapatkan waktu eksekusi ide-ide kreatifnya sesegera mungkin XD

Tuesday 21 August 2018

Aliran Rasa Kreativitas Keluarga


Tantangan kali ini saya ikuti dengan terbata-bata. Alhamdulillah selesai juga.

Kreativitas adalah sebuah keniscayaan dalam hidup. Sebab kreativitas sejatinya adalah kemampuan problem solving yang Allah tanamkan dalam akal manusia.

Anak-anak telah lahir membawa kreativitas itu. Seringkali orangtua dan lingkungan yang membuat kreativitas terhambat bahkan akhirnya gagal tumbuh. Bukan aturan yang membuat kreativitas gagal tumbuh, melainkan ketiadaan kesempatan dan toleransi terhadap kesalahan.

Oleh karena itu, saya ingin terus melatih diri menjadi orangtua yang membebaskan anak membuat pilihan. Membolehkan mereka salah selama dalam proses belajar. Menyambut inisiatif anak dan memberinya kesempatan untuk mencoba. Membuang jauh rasa lebih tahu lebih berpengalaman lebih ahli yang biasa hinggap dalam diri orangtua.

Tidak selalu mudah, sebab saya sebagai orangtua terkadang hanya bermaksud mengajarkan anak mengantisipasi kegagalan. Padahal anak sendiri sebenarnya punya kemampuan antisipatif yang bisa diasah terus dengan memfasilitasi mereka bertanya.

Semoga kreativitas kami makin terasah dari hari ke hari.

#bunsay
#kreativitas keluarga

Thursday 16 August 2018

Tantangan Hari ke-10 Kreativitas Keluarga


Si Bungsu sedang gandrung susu cokelat. Saking gandrungnya sampai kebanya minum susu cokelat, akhirnya mencret. Meskipun sudah diberi pengertian untuk mengurangi susunya, ia masih suka ngambek ngotot minta susu cokelat.
Hari ini pas sekali susu cokelat habis. Saya coba berikan air kurma yang memang dulu sempat jadi minuman favorit Si Bungsu. Alhamdulillah, ternyata ia masih suka dan sementara berhasil mengalihkan dunianya dari susu cokelat:)

#bunsay
#kreativitas keluarga

Tantangan Hari ke-9 Kreativitas Keluarga


Sepekan ini anak-anak taman baca sedang gandrung main lego. Setiap hari lego selalu jadi pilihan pengisi waktu istirahat mereka.

Ketiga putri saya yang tadinya hanya membuat lego dengan bentuk yang sederhana, seperti rumah-rumahan, mulai melakukan AMT (Amati-Tiru-Modifikasi) karya lego anak-anak taman baca. Anak-anak lelaki taman baca itu biasa membuat mobil dengan dengan rangkaian seperti robot.

Lego itu kami peroleh dari sepupu di Boyolali. Alhamdulillah, barang sumbangan itu bisa jadi daya tarik tersendiri bagi taman baca kami.

#bunsay
#kreativitas

Tantangan hari ke-8 Kreativitas Keluarga


Si Sulung adalah pengamat ulung. Ia tipe orang yang tidak mudah langsung bergabung atau cair jika bertemu orang baru. Begitu juga dengan anak-anak Taman Baca di rumah. Ia jarang bertemu karena baru pulang sekolah setelah taman baca selesai.

Namun dari beberapa kali bertemu saat liburan lalu, Si Sulung bisa membuat rekomendasi sederhana. Ia mengusulkan pada saya agar di taman baca diberlakukan sistem poin. Maksudnya yang tertib mendapat poin dan yang kurang tertib dikurangi poinnya. Saya menyambut baik saran Si Sulung dan mengapresiasi kreativitasnya tersebut.

#bunsay
#kreativitas

Saturday 11 August 2018

Tantangan Hari ke-7 Kreativitas Keluarga


Si Bungsu mulai keranjingan susu cokelat UHT. Kami mulai khawatir dan ingin membatasi.

Malam ini giliran suami menunjukkan kreativitasnya membujuk Si Bungsu agar tertidur tanpa minum susu.

Suami saya mendongeng interaktif tentang kisah masa kecilnya. Ia membuat teropong dari buku yang ada di kamar, lalu mengajak Si Bungsu meneropong benda-benda di sekitar kamar.

Alhamdulillah lama-kelamaan Si Bungsu tertidur tanpa minta susu cokelatnya.

#bunsay
#kreativitas

Tantangan Hari ke-6 Kreativitas Keluarga


Berhemat adalah salah satu keterampilan yang harus dimiliki emak-emak. Keterampilan berhemat ini sangat erat kaitannya dengan kreativitas.

Selepas mengikuti workshop Montessori sekitar 3 bulan lalu, sejujurnya saya ngiler dengan semua aparatus Montessori :D

Apa daya dompet belum sanggup memenuhi hasrat menyediakan aparatus tersebut. Mulailah muncul ide-ide kreatif menciptakan sendiri dengan biaya seminim mungkin.

Beberapa hari ini saya pun menyingsingkan lengan baju bertekad membuat sand paper alphabet dari karton bekas susu UHT. Alhamdulillah sudah terkumpul 18 alas kartu yang dilaminating. Tinggal berjuang menyelesaikan guntingan amplas dan menempelkannya. Semoga berhasil!

#bunsay
#kreativitas

Tantangan Hari ke-5 Kreativitas Keluarga


Siang itu tiba-tiba saja Si Tengah minta saya membuatkan sayap kupu-kupu. Sebelumnya saya memang pernah membuatkannya dari karton manila.

Karena hari itu di rumah tidak ada karton manila, jadilah kami menggunakan bahan yang ada yaitu kardus bekas minuman ringan.

Sebetulnya saya lagi mager mau mengerjakan sayap itu. Mengingat masih ada tumpukan pekerjaan lain. Tapi alhamdulillah saya berhasil melawan kemalasan :D

Maka jadilah dua sayap kupu-kupu untuk Si Tengah dan Si Bungsu. Karena Si Sulung bisa berdua dengan Si Tengah.

Dengan mata berbinar mereka memainkan sayap itu ke sana kemari. Ikut senang sekali melihatnya.

#bunsay
#kreativitas
#tantangan 10 hari

Monday 6 August 2018

Tantangan Hari ke-4 Kreativitas Keluarga


Kemarin duo kakak mengajak saya membuat squishy. Sepertinya karena semalam kami nonton youtube di rumah neneknya.


Dalam video tersebut, squishy dibuat dengan spons cuci piring, lem kayu, dan cat acrylic. Sementara itu, kemarin kami tidak bisa mendapatkan cat kayu karena toko material tutup. Anak-anak setuju kami menggunakan apa yang ada di rumah saja yaitu lem serbaguna (lem fox).

Begitu juga cat acrylic saya sarankan ganti dengan cat air biasa yang lebih murah. Tujuannya agar lebih hemat :) Lagi-lagi duo kakak setuju.

Setelah mendapatkan spons di abang abang lewat, kami mulai berekesperimen.

Duo kakak membuat bentuk hati sementara saya memilih bentuk bendera. Alhamdulillah kami mengerjakan hingga selesai. Meskipun belum sempurna, tapi kami cukup senang dengan kerja keras kami membuat squishy.

#tantangan 10hari
#kreativitas
#bunsay




Saturday 4 August 2018

Tantangan Hari ke-3 Kreativitas Keluarga


Setelah mengadakan acara syukuran setahun taman baca, kami memiliki 4 buah kardus bekas air mineral dan makanan ringan.

Melihat kardus-kardus tersebut, duo kakak langsung berinisiatif membuat mainan. Sebelumnya saya memang pernah membuatkan rumah barbie, kitchen set, oven dari kardus. Namun kali ini inisiatif memberdayakan kardus-kardus tersebut datang langsung dari anak-anak.

Serunya lagi, mereka langsung mengeksekusi ide tersebut tanpa sedikit pun meminta bantuan saya. Alhamdulillah :)

Hari itu juga mereka punya kitchen set, kulkas, dan kompor gas kardus buatan sendiri. Semoga selalu bersemangat dengan ide kreatifnya yaa Duo Kakak :)

#tantangan 10hari
#bunsay
#kreativitas

Tantangan Hari ke-2 Kreativitas Keluarga


Di hari kedua saya mendapatkan ide kreatif untuk sebuah kegiatan. Jadi ceritanya, ada tetangga yang tanya, apa saya bisa membuka les baca tulis untuk anak-anak TK setempat.

Saya senang dengan pertanyaan tersebut karena artinya ada yang percaya pada saya. Meskipun demikian, saya merasa kurang berminat karena mempertimbangkan ketersediaan waktunya.

Beberapa saat kemudian, seorang tetangga lainnya menghubungi saya lagi dan bertanya hal yang sama. Tiba-tiba Allah melintaskan sebuah ide kreatif yang tak pernah saya pikir sebelumnya.

Tiba-tiba saya mengatakan bahwa sebetulnya semua ibu bisa mengajarkan anaknya baca tulis, selama ada kemauan. Saya lalu menawarkan tetangga saya itu untuk datang ke rumah dalam rangka saya berikan sharing metode mengajar anak membaca. Memang sebelumnya saya mengikuti workshop Montessori, dan sedikit demi sedikit saya terapkan di rumah.

Alhamdulillah respon tetangga saya positif. Bahkan keesokan harinya ia datang membawa 5 orang teman lainnya. Selama sesi sharing mereka juga tampak antusias dan mengaku ingin pertemuan lanjutan.

Semoga ide kreatif ini bisa terus berkembang menjadi wadah belajar ibu-ibu di sekitar rumah saya.

#tantangan 10hari
#kreativitas
#bunsay

Tantangan Hari 1 Kreativitas Keluarga


Alhamdulillah, akhirnya mulai menuliskan kembali tantangan bunsay setelah berjibaku dengan tugas-tugas lain.

Kisah pertama tentang kreativitas ini berasal dari momen bersama Si Tengah, hari Senin lalu.

Ceritanya kami sedang bermain peran. Si Tengah menjadi penjual makanan, saya menjadi pembeli. Saat membungkus makanan ke dalam mika bening, Si Tengah tidak berhasil menutup bagian atas mika karena stepler yang dipakai selalu bengkok.

Si Tengah lalu meminta pertolongan saya. Kesempatan ini langsung saya manfaatkan untuk mengasah kreativitas Si Tengah.

" Coba menurut Nafsa kalau tidak bisa pakai stepler, baiknya pakai apa?" ujar saya bertanya balik. Sejenak ia berpikir lalu berceloteh riang, "pake selotip!"

"Nah itu tau, yuk Nafsa  coba!", jawab saya. Si Tengah bergegas mencoba dan melakukan semuanya sendiri.

Setelah ia berhasil, saya mengapresiasi perbuatannya. Saya juga mengingatkan bahwa itu adalah contoh sikap kreatif. Jadi salah satu contoh kreatif adalah mampu melakukan problem solving, mencari alternatif pilihan yang paling mungkin menjadi pemecahan masalah.

#tantangan 10hari
#kreativitas
#bunsay