berbagi inspirasi : March 2018

Thursday 29 March 2018

Aliran Rasa Tantangan 10 Hari Menstimulus Anak Gemar Membaca


Pada tantangan kali ini, lagi-lagi saya sampai pada kesimpulan: orang tualah yang harus lebih banyak belajar :D

Terbukti, pada tantangan ini yang konsisten membaca tiap hari itu ya anak-anak. Emak bapaknya jangan ditanya. Sesempaatnya :D

Alhamdulillah, tantangan ini menjadi sarana saya menggiatkan kembali hobi membaca yang sejak kecil sudah saya miliki. Senang rasanya bisa menyempatkan membaca buku tiap hari, walaupun masih harus berjuang mengelola waktu agar bisa santai dan fokus membaca.

Suami saya, sejak kecil memang tidak suka membaca. Hanya buku-buku tertentu yang benar-benar 'ajaib' yang mampu dituntaskannya :) Saya pun tidak menuntut beliau berubah. Sebab masih banyak gunungan kebaikan yang perlu fokus saya amati darinya, dibanding menghabiskan energi mengubah kelemahan yang satu ini.

Saya bertekad tetap memelihara kebiasaan membaca di keluarga, terutama untuk tiga bidadari tercinta. 


Wednesday 21 March 2018

Malas Ngobrol dengan Pasangan? Ini 6 Trik Mudah Bikin Ngobrol Jadi Seru Bagai Masih Pengantin Baru


Rutinitas sehari-hari sering membuat obrolan suami istri hanya berkutat pada tagihan belanja, pekerjaan kantor dan domestik yang melelahkan, atau perilaku anak yang dianggap bermasalah.

Ngobrol pun menjadi sesuatu yang menyebalkan karena seringkali berujung pertengkaran.

Akhirnya suami istri memilih tenggelam di layar gadget masing-masing untuk menghilangkan suntuk, daripada sekadar ngobrol berdua.

Jika dibiarkan berlarut larut, pernikahan bisa semakin hambar. Rumahtangga terasa bagai medan perang dingin tak berkesudahan.

Sebelum semua bertambah kelam, Anda bisa coba 6 trik berikut ini untuk membuka obrolan dengan pasangan. Lakukan dan rasakan perbedaannya๐Ÿง‘๐Ÿป๐Ÿ‘ฉ๐Ÿป❤❤

1. Temukan IRISAN minat bersama

Jatuh cinta karena sama-sama suka film? Coba ngobrol film terbaru yang ulasannya bagus.

Sama-sama pemerhati politik? Yowis, ngom-pol, ngomongin politik.

Dan sebetulnya irisan minat suami istri semestinya adalah TUMBUH KEMBANG anak.

Jangan buru-buru membicarakan masalah anak, bayaran sekolah, keluhan anak, tapi bicarakan saat ia tertangkap basah melakukan kebaikan. Atau bagaimana ia senang mengajak adiknya bermain, betapa anak sedang lucu-lucunya belajar bicara, dan seterusnya.

Intinya mencoba membangun obrolan yang sama sama menarik dan punya efek MENYENANGKAN kedua pihak. Bukan sekadar berbagi beban pikiran.

2. Bicarakan kenangan manis berdua

Terjebak nostalgia itu menyenangkan. Kenanglah saat-saat pertama kali bertemu. Atau bagaimana kikuknya melalui malam pertama.

Semua kenangan manis akan membangkitkan energi positif. Tertawa bersama berbagi kebahagiaan atas masa silam yang terasa begitu indah.

3. Berbagi cerita lucu

Kalau ada broadcast atau postingan lucu di medsos, bagilah saat duduk bersama pasangan.

Suatu malam saya dan suami ngakak maksimal karena suami menunjukkan video parodi Dilan di youtube. Rasanya saat itu semua beban sesaat menyusut, berganti keceriaan yang menyenangkan.

4. Gombali pasangan

Sesekali menggomballah untuk pasangan kita. Jangan terlalu sering, cukup saat saat tertentu dimana pembicaraan sedang garing.

Tidak perlu juga khawatir dengan respon pasangan yang datar. Karena di dalam hati ia pasti tetap tersanjung kala pasangan mendadak gombal.

Seperti pagi kemarin saat suami berangkat mengantar Si Sulung, seperti biasa saya titip ini itu.
Saya: "Sayang, nitip beli ayam ya..sama telur.."
Suami: "Boleh"
Saya: "Kalau nitip hatiku di hatimu boleh ga?"

Dan saya sukses membuat suami tersipu sipu๐Ÿ˜๐Ÿ˜†

5. Gosip berhikmah

Tidak selamanya gosip itu buruk.
Ketika kita bicara dengan pasangan dalam rangka mencari hikmah, gosip bisa jadi sesuatu yang menginspirasi.

Mengambil pelajaran dari gosip sebagai cermin kehidupan pribadi, agar gosip dapat mendatangkan manfaat.

Dalam hal ini suami saya yang sangat update seputar gosip viral di medsos, sering mengajak saya diskusi dan mengambil pelajaran dari gosip tersebut.

Tentu saja, hanya untuk konsumsi pribadi yaa..

6. Berbagi kisah sukses

Tanyakan apa keberhasilan yang ia lalui hari ini? Ungkapkan betapa Anda ikut senang dengan keberhasilannya. Jangan remehkan sekecil apapun keberhasilan yang ia persepsikan.

Tanyakan pula apa yang membuatnya senang hari ini. Ikutlah bahagia dengan pengalaman bahagianya.

Ceritakan pula keberhasilan dan hal menyenangkan yang Anda lalui hari ini. Rasakan sensasi berbagi kebahagiaan itu menjelma energi positif yang menghangatkan cinta.

Itulah 6 cara mudah yang bisa dicoba agar ngobrol bersama pasangan kembali seru, seperti waktu masih pengantin baru.

Selamat mencoba, selamat menemukan betapa menyenangkannya ngobrol dengan si dia๐Ÿ˜๐Ÿ˜






DO IT YOUR WAY, THE BETTER WAY




DO IT YOUR WAY, THE BETTER WAY

Saya suka iseng bertanya sesuatu yang ‘berat’ sama anak-anak, sebagai bahan masukan diri sendiri. Misalnya, suatu kali saya tanya si sulung dan si tengah:
“Kalian senang gak jadi anak Ibu?”
“Kalau kalian boleh milih sama Allah, mau jadi anak Ibu apa anak orang lain?”
“Menurut kalian, Ibu udah baik apa belum?”

Biasanya saya tanya saat sedang bermain atau di perjalanan bersama. Jawaban mereka selalu menarik buat saya. Dan pertanyaan kemarin yang saya lontarkan saat mereka main peran ibu-ibuan, membuat saya tak henti merenung dan belajar.

Ini pertanyaan yang saya lontarkan pada duo kakak:

“Kalau kalian jadi ibu-ibu, mau jadi seperti Ibu atau lebih baik lagi?”

Si Sulung menjawab, “yaa ada yang mau kayak Ibu ada yang nggak,”

Si Tengah menjawab singkat, “yang lebih baik!”

Ooh oke..so, you will do a better way than me, bisik saya dalam hati.

Di satu sisi saya takjub dengan tekad mereka untuk menjadi ibu yang baik (padahal masih bocah XD)

Di sisi lain saya ngenes...karena jawaban mereka berarti saya belum berhasil menjadi ibu idola terbaik sedunia...Alhamdulillah yaaa sesuatu banget, artinya saya masih harus terus belajar jadi ibu terbaik :D


Saya pun mencoba menggali jawaban mereka. Oh oke, saya paham dimana kekurangan saya sebagai ibu. Biarlah hanya duo kakak yang tau, daripada pencitraan saya gagal wkwkwkwk...

Akhirnya, saya menyimpulkan di depan mereka,

“Iya ya Kak, Ibu emang harus terus belajar ya biar jadi lebih baik lagi,”. Kemudian Si Sulung menjawab dengan kalimat yang terus terngiang di telinga saya:


“Iya Bu, jadi orang itu semakin tua harus semakin baik!”

Deg, jleb banget di hati. Tapi mendengar suara yang mengatakannya begitu cempreng, dan wajah yang mengucap begitu imut, rasanya perut saya kayak dikelitikin pengen ngakak. Gak nyangka dengar kalimat itu dari anak kelas dua esde :D

Alhamdulillah saya berhasil menahan diri dari menertawai atau meremehkan komentar Si Sulung. Saya hanya tersenyum lebar sambil mengapresiasi jawabannya. Terus saya balikin, pakai buat nasihatin dia juga, hehehe.

Apa yang dikatakan Si Sulung membuat saya merenung. Semakin tua harusnya kita semakin baik. Makin bijak.

Makin memahami, bukan terus minta dipahami. Makin bisa menghargai apapun pilihan anak. Sebab mereka hidup di zaman yang sungguh berbeda dari kita sendiri.

Saya bertanya pada diri sendiri, siapkah saya jika kelak anak-anak mengambil pilihan pilihan hidup yang berbeda dengan saya?

Siapkah anak-anak memilih yang terbaik sesuai dengan nilai-nilai keyakinan yang selama ini saya tanamkan?

Akankah saya ridho, bijak, terima, ketika anak memutuskan sesuatu yang berbeda dari kehendak saya?

Bagaimana saya merespon, jika mereka kelak mendidik anak anaknya dg cara mereka sendiri, yang mereka yakin jauh lebih baik dari saya?

Akankah saya menjadi orangtua yang selalu merasa benar dan tidak ridho anak mencoba meretas jalannya sendiri?

Ataukah saya akan selalu menuntut anak agar menjadi persis seperti saya karena merasa cara saya paling benar?

Ya Allah betapa beratnya jadi anak saya, kalau saya hanya mau melihat mereka tumbuh menjadi seperti saya. Tidak mengizinkan mereka merekah dengan rona warnanya sendiri…

Saya tersadar. Saya ingin anak-anak saya kelak lebih tau yang terbaik buat diri mereka sendiri. 

Saya ingin mereka memutuskan pilihan mereka sendiri, dengan ridho saya sebagai orangtua, karena saya yakin mereka tau yang terbaik bagi diri mereka sendiri.

Saya tidak ingin punya anak seperti robot, yang remote controlnya di tangan saya.

Ya Allah, saya ingin seperti yang diucapkan  Si Sulung: makin tua makin baik.
Saya tidak ingin seperti yang diucapkan Bu Elly Risman: tua merasa paling tau.

Padahal belum tentu.

Banyak hal yang kita tidak tau sebagai orangtua, sebab anak bertumbuh lebih cepat dari gerak kita yang sudah melambat. Anak bisa jadi tau jauh lebih banyak dari kita yang taunya itu-itu saja.

Tugas kita sebagai orangtua hanya menumbuhkan fitrah tauhidNya. Menguatkan iman yang sudah dipersaksikannya di hadapan Allah, nun saat masih di alam ruh.

Bukan memaksakan jalannya harus sama dengan jalan kita. Melainkan memastikan nilai-nilai yang akan dipilihnya saat membuat keputusan, adalah nilai-nilai kebenaran Ilahi.

Memastikan Allah yang menjadi tujuannya dalam setiap langkah kaki. Bukan memastikan langkahnya harus serupa dengan langkah kita.

Agar kelak, mereka menjalani hidup sepenuh-penuhnya, tanpa menuding kita sebagai penyebab ketidakbahagiannya. Atau menyesali pilihannya yang berasal dari keterpaksaan atas otoritas orangtua. Berbakti tapi tidak bahagia…

Ah, ternyata belajar bijaksana memang tidak pernah mudah.

Terima kasih, Nak, kamu telah mengingatkan Ibu untuk kembali berkaca. Bahwa Ibu harus menyiapkan rongga hati untuk menjadi lebih bijaksana, menerima pilihan hidupmu kelak, jika tak seperti yang Ibu inginkan. 


Sebab tugas Ibu hanya membekalimu dengan taqwa, bukan menjejalimu dengan isi kepala versi ibunda.

*Dan lagu My Way terngiang-ngiang di kepala, menjadi backsound dari tulisan ini.
And now, the end is near
And so I face the final curtain
My friend, I'll say it clear
I'll state my case, of which I'm certain
I've lived a life that's full
I traveled each and every highway
And more, much more than this, I did it my way

Regrets, I've had a few
But then again, too few to mention
I did what I had to do and saw it through without exemption
I planned each charted course, each careful step along the byway
And more, much more than this, I did it my way

……..

For what is a man, what has he got?
If not himself, then he has naught
To say the things he truly feels and not the words of one who kneels
(lirik diambil dari https://terjemah-lirik-lagu-barat.blogspot.co.id/2017/08/my-way-frank-sinatra.html)

Yes, just do it your way, Sweetheart, a better way than mine ;)






Tuesday 20 March 2018

Tantangan Hari ke-10 Menstimulasi Anak Gemar Membaca


Hari ini Tiga Bidadari membaca buku kesukaan masing masing.

Si Sulung dengan novel mininya. Ia semangat sekali menceritakan bahwa si penulis buku sudah punya 18 karya di usianya yang baru 12 tahun (MasyaaAllah). Si Sulung pun menyatakan ingin bisa menulis buku ;)

Si Tengah dengan semangat membaca buku Niloya berbagai seri.

Si Bungsu membaca buku Kring Kring dan Niloya juga.

Ibu masih menekuni Fitrah Based Education meski secuil secuil. Ayah sampai hari kesepuluh ini bertahan dengan membaca di layar hp :D

#gamelevel5

Monday 19 March 2018

Tantangan Hari ke-9 Menstimulasi Anak Gemar Membaca


Kemarin Kakak Faza membaca buku Princess Family. Buku tersebut adalah novel fiksi mini untuk anak anak.

Kakak Nafsa Si Tengah membaca mandiri buku buku Niloya dan minta dibacakan beberapa buku lainnya.

Adik Naura tercyduk membaca mandiri dengan suara nyaring buku berjudul Kring Kring.



Teman teman Rumah Baca Anak Tidore membaca banyak sekali buku karena saya ingatkan tentang lomba baca buku di bulan Maret ini.

Saya sendiri membaca buku Cara Nabi Mendidik Anak. Suami masih membaca artikel di linimasa :D

Friday 16 March 2018

Serial Hikmah Keayahan Lukman (2)


Serial Hikmah Keayahan Lukman (2)

‘Abdullah bin Wahb berkata ‘Abdullah bin ‘Iyasy al Quthbani mengabarkan kepadaku dari ‘Umar maula Ghifrah, bahwa dia berkata:

 “Seorang lelaki berdiri di hadapan Luqman al-Hakim, lalu dia berkata:
 ‘Engkau Luqman, budak Bani al-Has-has?’

Luqman menjawab: ‘Ya’

Dia bertanya: ‘Engkau penggembala kambing?’

Luqman menjawab: ‘Ya’

Dia berkata:’Hitam (seperti ini)!’

Luqman berkata: ‘Kehitamanku cukup jelas, lalu apa yang membuatmu takjub?’

Lelaki itu berkata:’ Manusia menggelar hamparannya untukmu, membuka pintu lebar-lebar untukmu dan amat senang dengan perkataanmu hai anak saudaraku! Jika engkau mau mengungkapkan apa yang aku katakana padamu hingga membuatmu dapat seprti itu’

Luqman berkata: ‘Aku tahan pandanganku, aku jaga lisanku, aku pelihara makananku, aku jaga kemaluanku, aku berkata dengan jujur, aku tunaikan janjiku, aku hormati tamuku, aku perhatikan tetanggaku, dan aku tinggalkan apa yang tidak penting bagiku. Itulah semua yang menyebabkan aku meniadi seperti yang engkau lihat’’

Ibnu Abi Hatim berkata: “Suatu hari Abud Darda’ berkata dan menceritakan Luqman al-Hakim:’Dia tidak pernah diberikan sesuatu seperti keluarga, harta, kehormatan, dan sesuatu hal. Akan tetapi, dia adalah seseorang yang tangguh, pendiam, pemikir dan berpandangan dalam. 

Dia tidak pernah tidur siang, tidak ada seorang pun yang melihatnya meludah, mengeluarkan riak, buang air kecil dan besar, mandi, menganggur dan tertawa seenaknya. Dia tidak pernah mengulang kata-katanya kecuali dia mengatakan hikmah yang diminta oleh seseorang untuk mengulanginya. Wallahu’alam.  

Dikutip dari Tafsir Ibnu Katsir jilid 7 karya DR Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh.

Serial Hikmah Keayahan Luqman (1)


Serial Hikmah Keayahan Luqman (1)

Para ulama salaf berbeda pendapat tentang Luqman, apakah dia seorang nabi atau seorang hamba shalih yang bukan nabi? Dalam hal ini, mayoritas berpendapat dengan pendapat kedua.

Ibnu Jarir berkata, bahwa Khalid ar Rib'i berkata:

 "Luqman adalah seorang budak dari Habsyi (Ethiopia) dan tukang kayu.

Suatu ketika
tuannya berkata kepadanya:

 'Sembelihlah kambing ini untuk kami!' Lalu Luqman menyembelihnya.

Tuannya berkata lagi: 'Keluarkanlah dua daging yang PALING BAIK!'

Maka Luqman mengeluarkan LIDAH dan HATI.

Tuannya kembali menyuruh Luqman menyembelih kambing lain. Kemudian Luqman menyembelihnya.

Tuannya berkata lagi: 'Keluarkanlah daging yang PALING BURUK!'

Luqman pun mengeluarkan LIDAH dan HATI.

Tuannya berkata:' Aku perintahkan engkau mengeluarkan dua daging paling baik, lalu engkau mengeluarkan keduanya, lalu kuperintahkan kau mengeluarkan dua daging paling buruk, lalu engkau mengeluarkan keduanya juga?!'


Luqman menjawab: 'Karena TIDAK ADA sesuatu yang lebih baik daripada keduanya jika keduanya BAIK,


dan TIDAK ADA yang lebih buruk daripada keduanya, jika keduanya BURUK. Wallahualam'"


Dikutip dari Tafsir Ibnu Katsir jilid 7 karya DR Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh.

Tantangan Hari ke-8 Menstimulasi Anak Gemar Membaca


Tantangan Hari ke-8 Menstimulasi Anak Gemar Membaca

Setelah dua hari absen baca buku karena sibuk wara wiri cari ide buat market week di sekoah, si sulung akhirnya kembali menekuni buku novel mini favoritnya. Hari ini ia membaca Misteri Pohon tua di Rawalele dan Princess Family. Sementara si tengah kembali membaca buku favoritnya serial Niloya dan ensiklopedia, bersama si bungsu menyimak saya.

Si sulung juga membacakan buku untuk si tengah dan si bungsu. Kebiasaan saya membacakan buku ke anak-anak Alhamdulillah sudah ditiru oleh si sulung dan si tengah yang suka membacakan buku untuk adik mereka. Momen membacakan buku ini selalu saya apresiasi.

Saya sendiri kembali menekuri buku Fitrah Based Education bagian ore aqil baligh (halaman 306-312) sebagai bekal mengisi seminar pra baligh di sekolah si sulung.
Suami? Masih betah membaca via layar android :D

Sejauh ini daun terlebat pohon literasi kami ditumbuhkan oleh si tengah yang setiap hari bolak balik baca buku. Alhamdulillah, semoga kami semua tertular semangatmu, Sayang J

#gamelevel5
#bundasayang
#ibuprofesional

Thursday 15 March 2018

Kajian Buku Mencetak Generasi Rabbani, Bab Mengajarkan Anak Ihsan, Ust Abu Ihsan Al Maydani

Kajian Buku Mencetak Generasi Rabbani, Bab Mengajarkan Anak Ihsan, Ust Abu Ihsan Al Maydani, Kamis 15 Maret 2018, Masjid Ash Shaf Bintaro

Ihsan adalah derajat tertinggi dalam Islam. Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam mengajarkan ihsan dalam dua makna;

Pertama, Mengerjakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya (professional). Allah mewajibkan setiap Muslim berbuat ihsan dalam segala urusannya, bahkan dalam urusan menyembelih hewan sekalipun. Pisau ditajamkan sebaik-baiknya dan hewan dibuat senyaman mungkin:

Sesungguhnya Allah memerintahkan berbuat baik terhadap segala sesuatu. Jika kalian hendak membunuh, maka bunuhlah dengan cara yang baik. Jika kalian hendak menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaklah kalian menajamkan pisaunya dan senangkanlah hewan yang akan disembelih.”  (HR. Muslim)

Dalam Islam dilarang menghina diri sendiri dengan memikul sesuatu yang tidak mampu dilakukan dengan baik. Islam membawa umatnya untuk maju karena mengajarkan profesionalisme dalam mengemban amanah sekecil apapun. 

Agar sampai pada tingkat ihsan, setiap Muslim perlu terus belajar untuk meningkatkan kualitas dirinya. Seorang ibu belajar menjadi ibu yang professional baik dalam mendidik maupun manajemen rumah tangga.  Seorang ayah menjadi ayah yang professional dengan terus meningkatkan kompetensinya dalam memimpin rumahtangga, mendidik istri dan anak-anaknya.

Inilah urgensi menuntut ilmu, agar kualitas diri meningkat menuju derajat ihsan. Imam Syafii pernah berkata, barang siapa yang ingin sukses dunia, tuntutlah ilmu dunia. Siapa yang ingin sukses di akhirat, tuntut ilmu akhirat. Jika ingin sukses keduanya, tuntutlah ilmu keduanya.


Dalam mendidik anak untuk ihsan, perhatikan bagaimana anak menjalani rutinitasnya. Jika anak bersekolah, ada saatnya anak bosan dan malas. Orangtua perlu melihatnya sebagai hal yang wajar. Tidak perlu memarahi anak. Gali dan munculkan alasan pentingnya sekolah atau menuntut ilmu agar anak bersemangat kembali.

Ketika anak menjalankan tugas rumahtangga, seperti membereskan kamar tidur misalnya. Ajarkan ia melipat selimut dengan ihsan, simetris dan rapi misalnya. Sambil tanamkan bahwa Allah menyukai perbuatan ihsan.


Makna ihsan yang kedua adalah muraqabatullah. Makna ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan Muslim tentang malaikat Jibril yang bertanya pada Rasulullah tentang ihsan. Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam menjawab, ihsan adalah beribadah seakan akan kamu melihat Allah, kalaupun engkau tidak melihatNya, yakinlah Allah selalu melihatmu (HR Muslim).

Inilah derajat ikhlas yang tertinggi, berupa perasaan selalu berada dalam pengawasan Allah. Sehalus apapun yang tersirat dalam hati, selalu mawas diri, khawatir amalnya tidak diterima karena rusak niat yang melenceng.


Mukmin yang berada pada derajat ini tidak pernah merasa sudah aman dengan amalannya. Ia tidak merasa bangga diri karena tahu syaitan selalu terus berusaha menggoda hingga titik terjauh dalam ibadahnya. Sifat jujur pun akan selalu menjadi karakter diri, sebab yakin Allah selalu membersamai.
Jika ihsan jenis ini sudah tertanam pada anak, orang tua tidak perlu capek mengawasi. Sebab anak akan selalu berbuat jujur karena yakin Allah-lah yang mengawasi tanpa henti.

Jangan sampai sebagai orangtua kita tertipu dengan anak yang manis di hadapan tapi berperilaku buruk di luaran. Ini akan terjadi jika anak hanya takut pada pengawasan orangtua. Di luar rumah ia merasa  tidak ada orangtua yang mengawasi sehingga bisa berbuat sekehendak hati.

Maka orangtua perlu terus menerus melatih anak untuk menumbuhkan ihsan muraqabatullah. Ini tidak serta merta muncul dalam diri anak, atau langsung tertanam setelah sekali orangtua menasihati.

Penting pula mengendalikan diri kita jika mendapati anak jujur mengakui perbuatan buruknya. Jangan marah besar ketika anak jujur mengakui kesalahan. Sebab kemarahan itu hanya akan membuat anak berhenti bercerita dengan jujur.

Apresiasi kejujuran anak, bantu anak memperbaiki kesalahannya. Inilah yang akan membuat anak nyaman untuk menjadi orang yang jujur. Jangan sampai anak memilih berbohong karena kejujurannya hanya mendatangkan amarah orangtua.

Ajak anak bercerita melalui QS Al Mujadilah ayat 7:

Tidakkah engkau perhatikan, bahwa Allah mengetahui apa·apa yang ada di langit dan apa yang di bumi? Tiada pembicaraan rahasia di antara tiga orang, melainkan Dia-lah yang Keempat, dan tidaklah berlima melainkan Dialah yang Keenam. Dan tidak pula kurang dari demikian dan tidak lebih banyak melainkan Dia beserta mereka di mana saja mereka berada. Kemudian akan Dia beritakan kepada mereka apa yang mereka kerjakan itu di hari qiyamat kelak. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Yakinkan anak bahwa Allah selalu membersamai hambaNya. Ingatkan pula tentang hadits Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam tentang kejujuran:

Dari ‘Abdullรขh bin Mas’รปd Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasรปlullรขh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allรขh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allรขh sebagai pendusta (pembohong).’”(HR Muslim)

Demikianlah dua makna utama dari ihsan sesuai hadits Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam. Selain itu, ihsan juga bermakna berbagai macam kebaikan sebagaimana tercantum dalam QS Al Qashash ayat 77:

…dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

Islam telah mengajarkan dasar dari kebaikan atau perbuatan ihsan adalah keinginan untuk berbagi hal baik terhadap sesama. Mulai dari yang sederhana seperti berbagi senyuman hingga yang besar seperti berbagi harta.

Salah satu kaidah dalam Islam adalah tidak boleh memudharatkan diri sendiri dan orang lain. Perhatian kepada keselamatan orang lain termasuk di dalamnya. Oleh karena itu seorang Muslim sepatutnya menaati peraturan yang mengandung kemaslahatan orang banyak. Misalnya dalam berkendara, menjaga kebersihan, dan sebagainya.

Sebagian negara non Muslim telah mempraktekkan ihsan dalam hal ini. Kita lihat bagaimana negara tersebut bersih, tertata, dan sangat menghargai peraturan terkait keselamatan bersama. Maka marilah kita sebagai Muslim lebih giat lagi menjadi teladan dalam perilaku ihsan.

*Catatan dibuat oleh Yunda Fitrian sejak kajian dimulai hingga sesi tanya jawab pertama






Tantangan Hari ke-7 Menstimulasi Anak Gemar Membaca


Rabu kemarin jadwalnya Si Tengah berenang dari sekolah. Jadi kami hanya membaca buku di awal dan akhir hari. Seperti biasa, saya membacakan buku untuk membujuk anak anak mau sarapan sepagi mungkin.

Si Sulung sedang sibuk dengan rencana market week sehingga belum sempat menekuni buku buku favoritnya.

Saya melanjutkan buku Senyaring Tawa Ananda, suami lanjut baca artikel di HP ;P

#game level 5

Tuesday 13 March 2018

Tantangan Hari ke-6 Menstimulasi Anak Gemar Membaca


Hari ini agenda membaca kami tak banyak. Si Tengah dan Si Bungsu banyak bermain dengan sepupunya. Si Sulung sibuk mempersiapkan proyek di sekolah. Saya? Lagi pengen masak dan berbenah tempat piring. Si Ayah pergi bekerja seharian.

Alhamdulillah kami masih sempat membaca bersama buku ensiklopedia hewan. Anak anak senang dengan gambar hewan hewan yang besar dan mirip aslinya.

Semangat konsisten membaca masih menjadi pe er buat ayah bundanya :D

#gamelevel5
#bunsay

Monday 12 March 2018

Bidadari Bersembunyi di Bumi-Mendidik Anak Wanita Bagian 2
Kajian Muslimah Masjid Ash Shaf Bintaro, 12/03/18

Bidadari yang bersembunyi di bumi adalah yang memiliki amalan utama sesuai sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam: “Jika seorang wanita telah melaksanakan shalat 5 waktu, berpuasa ramadhan,menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya maka dihari kiamat kelak ia akan diseru ; masuklah engkau kedalam surga dari pintu mana saja yang engkau kehendaki” (HR Hakim).

Amalan utama artinya amalan prioritas.
Kita perlu paham prioritas beramal. Bukan tentang seberapa banyak sebuah amalan dilakukan, tetapi amalan apa yang lebih utama untuk didahulukan.

Contoh, seorang Muslim yang kaya berkali kali pergi ziarah ke tanah suci sementara tetangganya kelaparan. Artinya amalan umroh yang sunnah ia dahulukan sementara yang wajib yaitu menolong tetangganya, ia abaikan.

Dalam hadits tersebut seorang wanita diperkenankan masuk dari pintu manapun berarti Allah telah menjadikan mereka pemilik surga dan segala isinya. Mereka bebas berpuas puas dengan semua kesenangan didalamnya.

Kedudukan seorang wanita seperti dalam gambaran hadits tersebut, InsyaAllah diperoleh mereka yang merutinkan keempat amalan prioritas dengan baik. Inilah yang perlu kita kembangkan pada diri anak-anak kita.

Apa tujuan Allah menjadikan 4 amalan prioritas dalam hadits tersebut sebagai amalan utama bagi wanita?

1. Sholat 5 waktu bertujuan agar terhindar dari melakukan kejahatan (QS Al Ankabut: 45)

Sholat yang dilakukan setegak tegaknya, akan menghindarkan manusia dari dua kejahatan, yaitu:

a. kejahatan batin (fakhsya) seperti dengki dan dendam

Contoh, wanita yang sholatnya tegak tidak berburuk sangka ketika orang lain mendapatkan nikmat (dengki). Begitu pula ketika suami minta maaf mengaku salah, ia tidak mendendam dan mengungkit kesalahan suami.

b. kejahatan fisik (munkar) seperti lisan yang kasar, tangan yang suka memukul, dst. Oleh karena itu terapi sholat sangat tepat dilakukan pada wanita yang suka berkata kasar atau memukul.

Adapun sholat yang tegak, yang dapat menghindarkan manusia dari fakhsya dan munkar memiliki tiga syarat, yaitu:

a. tepat waktu
b. khusyu; penuh kesungguhan, terasa nikmat saat melaksanakan
c. memahami isi bacaan sholat

2. Puasa Ramadhan bertujuan melatih menahan diri dari sifat rakus/ konsumtif.

Puasa Ramadhan yang dilakukan dengan benar akan mendatangkan kemampuan mengendalikan diri yang baik.

Keinginan dan kebutuhan akan dapat dibedakan, tidak menjadi orang yang aji mumpung atau selalu menuruti keinginan meski tidak ada kebutuhan.

Lelaki yang terlalu mencintai seorang wanita, jika wanita tersebut rakus, maka sang lelaki akan mengumpulkan harta haram sebanyak banyaknya demi memenuhi keinginan sang wanita.

3. Menjaga kemaluan bertujuan menahan diri dari nafsu seksual, tidak agresif.

Lelaki dan perempuan diciptakan sama-sama memilki nafsu syahwat. Allah memerintahkan dengan lafaz khusus kepada masing-masing jenis untuk menahan pandangan dan menjaga kemaluan (QS An Nuur: 30-31).

Di era medsos ini, jagalah pandangan dari penampakan lawan jenis di layar gadget. Sebab jika terbiasa memandang yang haram, akan hilang kenikmatan memandang yang halal.

Jaga pula adab berinteraksi dengan lawan jenis. Jangan pernah curhat dengan lawan jenis, apalagi jika sudah memiliki pasangan halal.

4. Taat pada suami bertujuan menahan diri dari nafsu akal, tidak mendebat, menjatuhkan harga diri suami karena merasa lebih pintar

Setinggi apapun gelar seorang istri, suami adalah panglima dalam rumah tangganya. Jangan sampai istri terjerumus dalam kedurhakaan karena meremehkan suami di depan orang banyak.

Salah satu cara menghormati suami adalah dengan meminta izin sebelum berkegiatan. Minta izin berbeda dengan memberitahukan. Minta izin dilakukan sebelum  memulai kegiatan serta menunggu persetujuan suami.

Sementara jika dikaitkan dengan era medsos, hindarilah berdebat di kolom komentar. Tidak ada manfaatnya, ibarat bertinju menghadap tembok.

Itulah keempat amalan utama bagi wanita suci, bidadari yang bersembunyi di bumi. Buah dari keempat amalan tersebut adalah wanita yang pandai menahan diri. Memiliki karakter dasar qanaah, sabar, dan syukur. Jauh dari banyak marah atau terlalu sering bersedih.

Salah satu sosok teladan dalam Alquran adalah Maryam, yang ibadah utamanya adalah sholat, puasa, dan menjadi marbot/ pelayan rumah Allah. Rezekinya Allah datangkan meski ia hanya beraktivitas di sekitar mihrabnya.

Rezeki itu tidak main-main, berupa buah-buahan istimewa, yang tidak ada di daerahnya karena bukan musimnya. Ini adalah contoh cara Muslimah menjemput rezeki, dengan mengerjakan amalan utamanya sebaik mungkin.

Maryam juga memiliki keutamaan dibanding semua wanita karena menjaga kesucian dirinya. Di era medsos ini kadang kita lupa menjaga kesucian diri. Hati hati share foto diri kemana mana.

Didiklah anak wanita kita dengan tujuan:
1. Kuat menahan diri dalam segala situasi
2. Mencetak generasi hebat, dalam perannya sebagai istri, ibu, maupun guru (jika tidak bersuami maupun tidak memiliki anak).

Notes: resume ditulis sejak kajian dimulai hingga sesi tanya jawab pertama oleh Yunda Fitrian


Tantangan Hari ke-5 Menstimulasi Anak Gemar Membaca


Siang itu si tengah minta dibacakan 4 buku sebelum tidur. Ia memilih buku tentang para ilmuwan Muslim yang dikemas khusus untuk balita. Nafsa sangat suka ilmuwan ahli tumbuhan, Ibnu Al Baitsar. Selesai membacakan keempat buku, saya lanjut mengantar tidur si tengah dan si bungsu. Sesat saya terlelap juga.
Si Sulung kepergok bacain buku untuk Si Bungsu


Beberapa saat kemudian saya terbangun mendengar suara si sulung yang ternyata sudah pulang sekolah. Ia sedang membacakan keempat buku tersebut kepada si bungsu, yang ternyata sudah bangun lebih dulu daripada saya.

Saya sendiri baru bisa membaca buku karena anak-anak taman baca datang sebelum si tengah dan si bungsu tidur siang tadi. Saya sempat membacakan mereka buku ensiklopedia hewan, tubuh manusia, dan tokoh.

Tantangan membaca ini tampaknya lebih sulit dijalani oleh saya pribadi dan suami. Karena kami belum bisa konsisten membaca buku setiap hari. Alhamdulillah kalau anak-anak selalu rutin dan saya pun bisa baca buku karena membacakan untuk mereka.


#gamelevel5

Sunday 11 March 2018

Mendampingi Anak di Era Milenial oleh Ustadzah dr. Aisyah Dahlan



Catatan Singkat Kajian Tematik Dhuha Masjid Ash Shaaf Emerald Bintaro, Sabtu 10/03/18
Mendampingi Anak di Era Milenial oleh Ustadzah dr. Aisyah Dahlan

Anak-anak era milenial tidak suka disebut generasi galau, sebutlah mereka dengan label yang positif misalnya generasi hebat.

Apa yang harus dilakukan jika terlanjur jauh dari anak? perbanyak memeluk anak. Sebab saat dipeluk tubuh manusia mengeluarkan hormon endorphin yang memunculkan rasa bahagia. Hormon ini bisa disebut narkotika alami. Sebagian orang yang tidak memperolehnya secara alami, mencarinya dari narkoba.

Jika anak sudah terlalu besar sehingga malu tidak mau dipeluk, terutama anak lelaki, cukup tepuk-tepuk bahunya.

Sebelum baligh, hormon yang keluar dari tubuh manusia hanya satu cangkir, begitu baligh hormon keluar langsung sebanyak satu galon. Akibatnya anak kaget dengan segala perubahan fisik dan mental yang ia rasakan, begitu pula orangtua kaget dengan perubahan perilaku anak yang drastis. Anak lelaki jadi lebih laki daripada ayahnya, anak perempuan lebih perempuan dari ibunya.

Setelah melewati 3 tahun dari masa baligh, tubuh baru dapat menyesuaikan diri dengan pengeluaran hormon tersebut.

Semua generasi mengalami masa pubertas, saat hormon keluar dalam jumlah sangat besar. Bedanya, generasi milenial sekarang lebih bebas dan jujur mengekspresikan gejolak diri. Terutama melalui kecanggihan teknologi.

Generasi tua cenderung menyikapi kecanggihan teknologi dengan negatif. Khawatir terhadap pengaruh buruk dari teknologi tersebut. Namun lama kelamaan, generasi tua pun ikut memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk memudahkan urusan mereka.

Oleh karena itu, orangtua tidak perlu melarang sama sekali penggunaan gadget, yang diperlukan adalah KESEPAKATAN yang tegas dalam pemakaian gadget.

Bagaimana untuk sampai pada kesepakatan yang tegas itu? Kuncinya ada di QS. Ali Imran: 159, “Maka berkat rahmat Allah engkau berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.”

Ayat tersebut menyebutkan dengan jelas TAHAPAN untuk sampai pada kesepakatan. Pertama Allah menyuruh kita untuk berlaku lemah lembut.

Berusahalah untuk selalu lembut kepada anak. Contohkan bicara dengan suara lembut, berperilaku lemah lembut.

Jangan sampai kita sulit untuk berlaku lembut pada anak, bahkan ketika menyebut nama Allah di hadapan anak kita melakukannya dengan nada tinggi dan sambil marah-marah. Hati-hati anak malah trauma dengan nama Allah sebab hanya mendengar nama Allah disebut dalam kemarahan.

Selanjutnya maafkanlah anak. Sebagai orangtua, ketika merasa kesal dengan perbuatan anak, maafkanlah. Dengan memaafkan, muncul ketenangan hati dan anak pun dapat ditenangkan.

Berikutnya mohonkan ampunan atau doakan anak. Ketika menghadapi anak marah, maafkan lalu doakan dalam hati mohon pada Allah agar menenangkannya. Jangan sampai ketika anak marah orangtua menyuruh anak tenang tetapi dirinya sendiri ikut marah. Jadi saat anak tantrum atau marah, orangtua lebih baik diam dulu dan doakan anak.

Setelah orangtua sudah mendoakan, anak pun sudah tenang, barulah bermusyawarah. Buat kesepakatan dan jalankan dengan tegas. Dengarkan pendapat dan perasaan anak sebelum orangtua berbicara dan menawarkan kesepakatan.

Musyawarah atau bersepakat dengan anak lelaki dan perempuan berbeda caranya, jika dikaitkan dengan keunikan otak masing-masing.

Bicara dengan anak lelaki, tidak perlu melihat langsung wajahnya. Sebab mereka lebih suka melihat benda mati atau benda yang bergerak dinamis. Karena itu mereka lebih tertarik pada gadget maupun melakukan aktivitas gerak tubuh. Jika punya anak lelaki yang tidak bisa diam, bersyukurlah karena artinya ia ‘laki banget’. Tidak perlu dimarahi.

Anak perempuan, lebih suka melihat wajah, tapi tetap bisa fokus meski yang bicara tidak berada di hadapannya langsung.

Anak lelaki juga memiliki sudut pandangan mata yang sempit, fokus ke depan. Jadi ketika bicara, pastikan kita berada di depannya. Sudut pandangan mata yang sempit ini pula yang membuat lelaki sulit menemukan barang yang dicari. 

Perempuan sudut pandangan matanya luas. Ia bisa melihat tikus yang berlari di pojok dapur ketika sedang memasak.


Jika sudah fokus, sekitar 10 menit setelah memulai kegiatan seperti nonton tv atau main gadget, pendengaran lelaki akan menurun. Maka jika kita bicara atau panggil namanya ia tidak akan mendengar. Lebih baik dekati, colek, berhadapan, baru ajak bicara.

Anak lelaki juga sebaiknya tidak diajak bicara di malam hari. Sebab stok kata-katanya terbatas, hanya 7000 dan sudah habis di sekolah. Mengajak bicara anak lelaki di malam hari tidak akan bisa menddapat respon banyak. Sementara perempuan dengan stok kata-kata 20.000 masih bisa banyak bicara.

Jangan nasihati atau buat kesepakatan saat perut anak kosong. Anak tidak akan bisa menyerap dengan baik. Ajak anak makan-makan di luar, berdua saja.

Kalau ingin membuat kesepakatan tentang game online, coba minta anak menyebutkan 3 manfaat dari game tersebut. Tujuannya agar persepsi anak dan orang tua sama, dan anak bisa mencari sisi baik dari game yang ia mainkan.

Setelah itu sepakati DURASI dan WAKTU bermain. Jalankan kesepakatan, jika dirasa masih kurang pas, jangan buru-buru diganti. Jalankan dulu kesepakatan minimal sebulan, baru kembali ajak bicara untuk mengubah kesepakatan. Sebab jika terlalu sering mengajak anak bicara kesepakatan ia akan bosan.

Jangan total melarang anak menggunakan gadget, sebab banyak pula manfaat yang bisa diambil. Misalnya anak bisa membaca ebook, tasmi' quran, belajar dari video tutorial, dan sebagainya. Yang perlu dilakukan adalah membuat anak cerdas dan bijak menggunakan gadget.

catatan ditulis 15 menit setelah kajian dimulai sampai selesai, oleh Yunda Fitrian

Saturday 10 March 2018

Tantangan Hari Ke-4 Menstimulasi Anak Gemar Membaca


Hari Sabtu ini kegiatan literasi kami disesuaikan dengan tema liburan. Sudah lama saya ingin mengajak anak anak ke Library Cafe di BSD.

Tempat ini semacam kafe yang setting ruangannya adalah perpustakaan rumahan. Saya baru tahu tempat ini Februari lalu saat acara offline kelas belajar menulis IP Tangsel.

Sesampainya di sana, ruang yang penuh buku dan mainan edukatif sedang dipakai oleh sekelompok anak SMA. Kami pun hanya masuk untuk mengambil beberapa buku.

Kami menunggu makanan sambil membaca di ruang belakang, tempat yang memiliki peralatan main anak seperti trampolin, perosotan, dan rumah rumahan.  Sayangnya rumah rumahan dan sekitarnya kurang terawat, agak kotor sehingga saya kurang nyaman. Anak anak sih senang senang saja.

Kami tidak sempat mengambil foto di sana karena hp kami lowbat, haha. Saya pribadi sibuk mengawasi bocah agar bermain aman dan tetap bersih, sambil membacaka berbagai buku.

Sekian kegiatan hari keempat, semoga di lain waktu bisa mengunjungi perpustakaan nasional di Jakarta.

Friday 9 March 2018

Tantangan Hari ke-3 Menstimulasi Anak Gemar Membaca

Hari ketiga, anak anak yang duluan laporan tentang kegiatan membacanya. Si sulung kembali menjadi sekretaris pencatat semua laporan judul buku mereka.

Si tengah, yang melihat laporan ayahnya masih kosong, bersaksi bahwa ayah membacakan buku untuk si bungsu. Baiklah, jadi kertas ayah terisi juga akhirnya, Alhamdulillah :D

Saya sendiri bersyukur bisa membaca lebih banyak kemarin. Saya membaca buku Senyaring Tawa Ananda, kumpulan tulisan bergizi Bu Yeti Widati. Buku yang sudah lama ingin saya selesaikan tapi belum punya manajemen waktu yang handal.


 Terasa juga lebih ada dorongan untuk membaca meski terpotong potong waktunya. Jika biasanya ingin membaca tapi malas karena berpikir masih ada pekerjaan lain, sekarang mulai bertekad kegiatan ini harus dilatih agar konsisten. Sebab jika tidak meluangkan waktu, memang tidak akan ada waktu :)
Bayi aja meluangkan waktu buat baca buku, masak ibunya nggak ;D


#gamelevel5
#gemarmembaca

Thursday 8 March 2018

Tantangan Hari ke-2 Menstimulus Anak Gemar Membaca

bacaan si tengah, ditulis oleh si sulung

Hari kedua ini, duo kakak bersemangat sekali melaporkan hasil bacaan mereka. Bahkan si sulung yang menuliskan buku bacaan adik-adiknya di pohon literasi.

bacaan si bungsu



Sementara buku bacaan si sulung saya yang menuliskannya. Si sulung membaca buku Album Foto Misterius, sebuah buku mini novel anak-anak. Ia juga dapat menceritakan isi buku tersebut dengan singkat.

Saya sendiri masih skimming buku Fitrah Based Education hal 189-198. Sepertinya memang sudah pernah saya baca detail, jadi saya skimming saja poin poin pentingnya. Ternyata memang butuh usaha lebih untuk konsisten membaca dengan penuh konsentrasi. Apalagi jika sedang ada beberapa deadline.

Sementara untuk suami, masih menjadi tantangan untuk membaca buku. Beliau belum mulai menjalankan tantangan ini, tapi kalau baca berita di internet atau medsos sih pasti, rajin :D


Wednesday 7 March 2018

Tujuh Cara Mudah Atasi Anak Rewel Saat Batpil

Hidup yang nyaman dan damai bisa berubah tiba tiba saat batuk pilek menyerang. Bagaimana tidak, anak akan rewel sehari semalam jika batuk sudah sedemikian mengocok perutnya. Tidur tak nyenyak, makan tak enak. Belum lagi jika hidung tersumbat, rasanya kepala orangtua ikut pusing menghadapi kegelisahan anak.

Sebelum kita ikut jatuh sakit karena kelelahan merawat anak, tips berikut ini layak dicoba untuk meredakan batuk pilek pada buah hati:

1. Perbanyak minum air putih hangat. Suhu minuman yang hangat membantu tenggorokan terasa lebih lega, juga mengencerkan dahak yang sulit dikeluarkan.

2. Stop asupan pemicu batuk seperti makanan dan minuman manis serta gorengan. Ganti dengan buah, sayur, dan lauk yang diolah tanpa minyak. Jika anak kurang suka buah dan sayur, cobalah mengkreasikan keduanya dengan bentuk menarik atau sambil berkegiatan yang seru misalnya bercerita atau bermain tebak-tebakan.

3. Ajarkan dan tawarkan anak membuang dahak. Jika anak masih kesulitan, latih berulang-ulang dengan instruksi yang mudah dipahami anak. Misalnya dengan mencontohkan suara berdehem lalu meludah.

4. Balur leher, dada, dan perut anak dengan minyak telon atau minyak kayu putih untuk membantu relaksasi otot setelah batuk.

5. Tawarkan anak untuk diuap ala mama, yakni masuk ke dalam handuk sambil menghirup uap air hangat pada bejana yang diletakkan di bawah wajahnya.

6. Jika hidung tersumbat sangat mengganggu, pemberian obat tetes hidung dapat dipertimbangkan.

7. Perbanyak aktivitas bersama yang menyenangkan tapi tidak membuat anak terlalu lelah secara fisik, misalnya melukis, bermain pijat pijatan, menyiram tanaman, main pancing-pancingan, membuat prakarya sederhana, hingga berdoa agar cepat sembuh.

Semoga kesabaran menghadapi anak yang batuk pilek berbuah manis untuk Ayah Bunda. Jangan lupa konsultasi ke dokter jika anak tak kunjung sembuh dan terlihat lemas.


Ini Alasan Kenapa Ayah Rugi Jika Tak Mau Main Bersama Anak


Di jaman old, sosok ayah itu identik dengan jaim, garang, horror. Jangankan main sama anak, senyum ke anak aja cuma hari Lebaran. Selebihnya bibir terpaku di tempatnya dalam posisi datar.

Lain halnya dengan ayah jaman now yang sudah melek ilmu parenting. Mereka itu ekspresif, hangat, bersahabat. Pulang kerja dan weekend selalu main sama anak, secapek apapun. Membacakan cerita, kejar-kejaran, main sepeda, lempar bola, apapun yang mendatangkan kesejukan di  keluarga.
Kehadirannya membawa kebahagiaan sejati. Kepergiannya meninggalkan sejuta kenangan yang menghangatkan hati.


Berbagai riset membuktikan karakteristik ayah jaman now mendatangkan banyak sekali manfaat bagi tumbuh kembang anak, diantaranya;

๐Ÿ˜Ž Anak lebih terampil dalam kemampuan kognitif dan memecahkan masalah. Balita yang banyak terlibat dengan ayah menunjukkan kecerdasan intelektual yang lebih tinggi. Mereka juga berkembang menjadi individu yang lebih mampu menemukan solusi saat memiliki masalah.

๐Ÿ˜Ž Anak lebih berani menghadapi rintangan dan bicara dengan orang yang baru dikenal. Sosok ayah yang lebih terlibat memberikan dorongan bagi anak untuk mencoba menaklukkan tantangan maupun menyesuaikan diri dalam situasi baru.

๐Ÿ˜Ž Anak termotivasi untuk lebih disiplin. Kehadiran ayah yang hangat membuat  peraturannya ditaati. Anak ingin berdisiplin karena kesadaran dan kedekatan, bukan paksaan.

๐Ÿ˜Ž Anak memahami peran gender  dengan lebih jelas. Anak lelaki akan melihat cara ayah memimpin keluarga, memperlakukan ibu, dan mengasuh anak. Sementara anak perempuan akan mendapat referensi cara memahami lelaki dari interaksinya dengan ayah, sebagai bekal membangun rumah tangga kelak.

Nah, ternyata kehadiran ayah berdampak sangat signifikan dalam kehidupan anak di masa depan, ya. Betapa ruginya jika ayah tak mau meluangkan waktu untuk terlibat dan membersamai anak.

Semoga makin banyak ayah yang senang bermain bersama anak, agar kelak bangsa ini dipenuhi generasi berdaya yang cerdas dan percaya diri. Yuk jadi ayah jaman now:)



Referensi:

http://www.republika.co.id/berita/koran/medika/15/10/16/nwb2cd11-dampak-pengasuhan-ayah-bagi-anak
https://www.johnsonsbaby.co.id/artikel/pentingnya-keterlibatan-ayah-dalam-proses-tumbuh-kembang-anak#6moLWM4teshMIqJ4.97
I

Tantangan 10 Hari Menstimulasi Anak Gemar Membaca


Tantangan kali ini intinya menghidupkan kebiasaan membaca oleh seluruh anggota keluarga. Tak hanya anak, orang tua pun harus ikut membaca buku. Nah yang terakhir ini justru tantangan terberat bagi saya.

Saya pribadi suka sekali membaca. Apa daya, tiap kali buka buku, si bungsu akan berceloteh menyuruh saya menutup buku. Yaa, she is the center of the universe :D

Jadi saya baru bisa membaca jika si bungsu lelap. Belum lagi kalau si tengah dan si sulung memanggil ingin ini itu. Alamat kegiatan membaca berakhir sampai waktu yang tidak dapat ditentukan.

Selain itu, tantangan terberat juga datang dari suami saya. Ia bukan tipe visual. Jarang sekali betah membaca. Kecuali baca di layar hape :D

Alhamdulillah, kalau anak anak mulai dari yang sulung sampai yang bungsu, setiap hari pasti baca buku, berkali kali. Kalau buat si sulung, baca buku itu sudah seperti candu. Makan, sholat, mandi, harus diingatkan sampai saya berhitung baru dia beranjak dari buku.

Ketika saya mensosialisasikan tantangan ini, semua merespon positif. Pohon literasi poun sudah kami buat dan jalankan sejak Selasa.
ditempel di kamar si sulung. Kertas saya belum sempat ditulis, saya baca buku Fitrah Based Education hal 186-190. Suami masih nihil :D




Semalam, sebelum tidur saya baru berhasil menangkap basah trio bidadari membaca dengan khusyuk. Karena membaca sudah jadi aktivitas harian, saya meningkatkan level tantangan ini dengan meminta anak mereview buku yang dibacanya. Alhamdulillah si sulung dan tengah sudah bisa melakukannya dengan baik.

yang tengah ini si bungsu udah bukunya kebalik, galfok lagi lirik lirik :D



#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingsToChangeIMustChangeFirst


Monday 5 March 2018

Es Krim Tanpa Gula Favorit Ananda

Tersangka penyikat habis eskrim susu kurma ;D


Bocah mana yang mampu menolak godaan es krim di siang bolong?

Sensasi dingin dan lembut di mulut berpadu dengan rasa manis yang memanjakan lidah, membuat eskrim menjadi penawar segala duka bahkan iming iming manjur untuk menaklukkan buah hati.

Sayangnya, meskipun berbahan dasar susu, eskrim pada umumnya mengandung kadar gula yang tinggi. Nah, bagi Bunda yang ingin menyajikan alternatif es krim yang tetap disukai anak, tapi bebas gula, resep ini sangat tepat diujicoba.

Saya sendiri membuatnya rutin, sebagai camilan sehat untuk anak anak. Alhamdulillah selalu habis tak bersisa. Jika bunda bunda tertarik mencoba, silakan simak info lengkapnya berikut ini.

Eskrim Susu Kurma Ala Ibu Yunda

Bahan:
฿Œ1. Buah kurma sebanyak 7-12 butir.  Saya biasa menggunakan kurma yang telah ditiriskan. Sebelumnya kurma direndam minimal 4 jam. Tujuannya agar lebih lunak sehingga saat diblender hancur dengan halus.

Jenis kurmanya bebas sesuai selera, saya selama ini pakai kurma khalas karena empuk dan manis. Harganya pun terjangkau.

฿ฅ￳2. Susu UHT 300 ml, rasa plain.

Takaran susu dan kurma dapat disesuaikan dengan selera. Jika ingin rasa kurma yang lebih kuat, masukkan lebih banyak kurma dengan sedikit susu, atau sebaliknya

Cara membuat:
1. Tiriskan kurma yang telah direndam, buang bijinya.

2. Masukkan ke dalam blender.

3. Tuangkan susu ke dalam blender.

4. Blender keduanya hingga tercampur merata.

5. Tuangkan ke dalam cetakan es sesuai selera.

 Untuk memudahkan saat mengambil sehingga mendapatkan tekstur eskrim, gunakan wadah yang ceper.

Saya biasanya menggunakan piring bayi atau cetakan es batu tipis berbentuk alfabet.

6. Masukkan ke dalam freezer selama 3-4 jam agar mendapatkan tekstur eskrim.

7. Siap disajikan ฿Œ๏ฑฐ๏ฟŠ

Penampakan tekstur es krim, dikerik dengan sendok



Tambahan informasi kandungan gizi  eskrim susu kurma:

Susu sudah lazim kita ketahui sebagai sumber protein, karbohidrat, lemak dan berbagai mineral serta vitamin penting bagi tubuh. Di sisi lain, kurma pun tak kalah kaya dengan nutrisi bermanfaat bagi tubuh.

Sebutir kurma mengandung semua nutrisi baik yang diperlukan tubuh. Kandungan nutrisi kurma disebut hampir ideal untuk menunjang kebutuhan tubuh.

Berikut kandungan gizi kurma yang dikutip dari situs nationalgeographic Indonesia:

1. Dektrosa dan fruktosa sebagai sumber energi
2. Vitamin C sebagai perlindungan dari radikal bebas
3. Potasium membantu melindungi tubuh dari stroke dan penyakit jantung
4. Kalsium, magnesium, tembaga, mangan ketiganya membantu pertumbuhan tulang dan gigi
5. Serat beta-D-glukan membantu menjaga kadar gula darah

Referensi: http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/08/kekayaan-nutrisi-dalam-sebutir-kurma

https://foodtech.binus.ac.id/2014/08/25/amankah-produk-susu-uht-untuk-anak-anak/