Thursday 11 July 2019

Butuh Hiburan-facebook Yunda Fitrian

Butuh Hiburan


Di sebuah seminar parenting, Ustadz Bendri ditanya apa pendapatnya tentang anak yang gemar K-Pop.
Saya kira Ustadz Bendri akan mengatakan bahwa K-POP itu berbahaya dan sejenisnya. Ternyata dugaan saya salah.
Ustadz Bendri justru menjawab dengan memposisikan diri sebagai anak.
Beliau bilang, K-POP adalah kebutuhan hiburan bagi anak.
Anak akan mencari pelarian ke KPop ketika orang tua tidak bisa memenuhi kebutuhan hiburan anaknya.
Maka jadilah orangtua entertainer yang bisa menghibur dan bermain dengan anak.
Kebersamaan yang menyenangkan dengan orang tua akan membuat anak terpenuhi kebutuhannya akan hiburan.
Mereka tak akan haus akan sosok penghibur yang akhirnya menjadi idola.
Sebagaimana Rasulullah telah mencontohkan kegembiraan beliau bersama kanak-kanak. Berlomba lari, berboncengan unta, bercanda, menghibur di saat lara.
Beliau Shalallahu alayhi wasallam pun dengan mudah menjadi idola karena akhlaknya yang mulia.
Anak juga punya kebutuhan untuk diapresiasi. Ketika menjadi penggemar K-Pop membuat mereka diapresiasi oleh sesama, mereka jadi bangga.
Jadilah orangtua yang gemar memberi apresiasi bagi anak. Hargai usaha dan karya mereka.
Berikan pula waktu khusus bagi anak agar mereka selalu merasa istimewa.
Jawaban Ustadz mengingatkan saya pada sebuah cuplikan wawancara Kak Seto di televisi.
Waktu itu beliau mengatakan hal yang hampir sama. Katanya, orang tua harus multitalenta agar bisa jadi idola anak. Buat anak berbinar gembira saat bersama dengan orang tua.
Saya pun bercermin diri.
Apakah saya sudah berhasil menghadirkan binar bahagia di mata anak-anak?
Apakah saya sudah mematri kenangan manis dalam masa kecil mereka?
Apakah mereka terhibur ketika bersama saya?
Semoga masih ada waktu untuk itu semua.
Semoga Allah berikan kita kesempatan dan kemampuan untuk memenangkan hati anak-anak kita.

No comments:

Post a Comment