Monday 9 October 2017

BALADA BIJI LENGKENG DAN BIJI SALAK

BALADA BIJI LENGKENG DAN BIJI SALAK
Biji salak dan biji lengkeng dihadirkan Allah menjadi inspirasi dari sebuah seminar yang saya ikuti awal September lalu.
Judul seminarnya sih gak ada hubungannya sama dua biji tersebut. Tapi begitulah Allah, semua ciptaanNya mengandung hikmah. Hingga sebuah konsep mendidik anak berjudul Fitrah Based Education bisa terhubung AHA Momentnya melalui dua biji tadi.
Dalam seminar tersebut dipaparkan bahwa setiap anak terlahir sudah terinstal nilai kebaikan dan potensi bakatnya yang dalam bahasa hadits disebut Rasulullah SAW dengan kata FITRAH.
Ada 8 fitrah yang dijabarkan dan terlalu panjang jika saya ceritakan di sini. Mending cari tahu sendiri yaa lebih puas, lebih asyik, dan lebih seru insyaallah.
Jadi anak tidak lahir sebagai kertas putih yang kosong. Melainkan sudah membawa FITRAH dari Allah. Itulah yang saya tangkap dari sebuah biji.
Biji salak, lengkeng, jeruk, atau apapun itu..ketika menjadi biji sama sekali tidak menunjukkan akan seperti apa buahnya kelak. Namun demikian, di dalam biji tersebut sudah tersimpan potensi buah yang akan tumbuh. Yang menentukan kelanjutan hidupnya adalah tanah dan petaninya.
Jika tertanam di tanah yang unsur haranya tinggi, airnya sesuai kebutuhan, maka ia akan tumbuh dengan baik. Bisa ber buah cepat atau sangat lambat tergantung proses yang terjadi setelahnya.
Jika ditambah dengan keberadaan petani yang memupuk sesuai porsi dan jenisnya, menjaga dari hama, merawat proses tanamnya maka bisa jadi ia tumbuh menjadi varietas unggul. Kuat dan ranum, tidak asal tumbuh.
Sebaliknya, jangankan tumbuh, biji tersebut malah akan membusuk manakala hanya teronggok begitu saja di permukaan tanah yang tidak sesuai dengan perkembangannya. Padahal sejatinya ia punya potensi untuk tumbuh dan berbuah.
Atau biji tersebut dijejalkan perlakuan istimewa tapi tak tepat dengan fitrahnya. Diletakkan dalam vas kristal dengan sejuta mutiara. Indah dipandang, tapi tak lebih dari sebutir biji yang malang.
Begitu juga anak anak kita. Ketika terlahir sebagai bayi mereka sungguh tak berdaya. Dibalik tangis kagetnya, mereka telah menyimpan sejuta potensi istimewa.
Kita tak pernah tahu akan sehebat apa mereka saat tumbuh dewasa. Syaratnya satu: kita membesarkan mereka SESUAI FITRAHNYA.
Tak ada bayi yang terlahir dengan membawa niat ingin jadi penjahat, atau orang gagal. Dan Allah tidak pernah menciptakan produk gagal. Manusialah yang gagal paham dan gagal fokus dalam mempersepsikan banyak hal.
Ibarat HP canggih dengan berbagai fitur. Jika yang memakainya tarzan di tengah hutan, jangan jangan dijadikan ulekan 
Semua anak sama sama terlahir sebagai JUARA.
Pemenang dari jutaan sel sperma yang berebutan membuahi satu sel telur. Dan sang juara ini sudah mewarisi DNA yang isinya juga beragam potensi.
Maka yang membuat anak lalu malas, mager, egepe, baper, bahkan ALAY sebetulnya siapa lagi kalau bukan ....(isi sendiri).
Balik lagi ke biji salak n biji lengkeng..dua biji itu mirip tapi beda.
Allah menciptakan biji biji itu dengan keunikan masing masing. Kebunnya boleh jadi bertetangga, disiram air yang sama, tapi apakah rasa dan bentuk mereka jadi sama?
Itulah anak kita. Sama sama di sekolah A, kok akhlaknya beda? Sama sama ortunya lulusan kampus B, kok gak sama pintarnya?
Anak kita unik, dan siapa yang Allah pilih jadi orangtuanya?
Allah mempercayakan kita sebagai orangtua dari anak anak kita. Adakah kita jaga titipnNya dengan penuh syukur?
Adakah kita sudi merendahkan hati untuk terus belajar demi memberikan terbaik untuk mereka?
Agar kelak apa yang sudah Allah instalkan, bisa teraplikasi dengan optimal.
Begitulah. Allah menciptakan makhluk dengan fitrahnya. Lantas dibekaliNya fitrah makhluk dengan manualnya.
Dalam bahasa agama, manual itu disebut bimbingan wahyu. Dengan mengikutimya, manusia dapat menemukan cahaya. Yang menjaganya dalam terang, membuatnya tetap tenang.
Manusia yang hidup tanpa manual dariNya, mungkin bisa tetap bertahan dan berbahagia. Tetapi tidak akan sama kisah akhirnya di alam sana. Bagian ini, hanya bagi mereka yang percaya.
Salam semangat belajar, yunda fitrian.
Info gak penting: biji salak n biji lengkeng sebagai model didapatkan dari belakang rumah, tempat anak anak biasa buang biji buah abis dimakan.

No comments:

Post a Comment