Wednesday 15 April 2015

Make The World Better: Teaching Child to Manage Emotions

Konon kecerdasan intelektual (IQ) hanya memiliki andil 20 % terhadap kesuksesan seseorang. Porsi terbesar justru dipengaruhi oleh kecerdasan emosi (EQ). Pada dasarnya, kecerdasan emosi ditentukan oleh sejauh mana seseorang mampu mengenali, mengelola, dan mengendalikan emosinya. Semua kemampuan ini sudah dapat diajarkan sejak dini pada anak. Tujuannya agar kelak anak tumbuh sebagai pribadi yang sehat mental dan fisik, sehingga mampu merasa bahagia serta membahagiakan orang lain. Jika para orang tua bisa mencetak anak seperti ini, niscaya dunia yang kita huni akan menjadi tempat yang lebih baik.
Berikut ciri dan cara agar anak cerdas emosi (Alhamdulillah kakak Faza sudah punya semua ciri ini, dede Nafsa masih belajar terus):
 bisa mengenali perasaannya. Ia tahu saat sedang sedih, senang, marah, dst. Anak bisa sampai tahap ini jika ortu bisa menjadi cermin bagi perasaannya. Tiap kali anak memperlihatkan emosi ttt, ortu tangkap dan namai perasaan tsb. Misal ketika anak cemberut dan merajuk, sebelum menasihati, tangkap, namai, dan terima dulu perasaannya: ooh kakak lagi kesal ya?
 mampu mengungkapkan perasaannya dg kata kata daripada dg amukan atau tangisan. Ajari anak untuk mengatakan apa yang ia mau dan rasakan. Tanamkan bahwa kita tidak bisa mengetahui dan memenuhi permintaannya jika ia tidak bicara: kalau ade nangis bunda gak ngerti, coba ade tenang dulu. Nanti kalau sudah tenang, ade bilang mau apa.
Saya dan suami membiasakan tidak menebak atau mengabulkan keinginan anak sebelum mereka bicara dg jelas apa yg mereka mau. Misalnya ketika melihat ayahnya makan kerupuk, kami tahu mereka curi curi pandang karena ngiler. Tapi sebelum mereka datang dan minta dg jelas, kami tidak akan langsung memberi. Walaupun ketika berada di situasi sosial, kami tetap mengajarkan anak utk menawarkan makanan pada orang lain ketika makan (tanpa nunggu orang ybs minta ;p).
 mau mencoba mengerti keadaan walau tidak sesuai keinginannya. Alhamdulillah anak kami tidak pernah tantrum karena minta sesuatu. Tantrum yang berulang disebabkan anak belajar bahwa cara itulah yang efektif utk mendapatkan apa yg ia mau. Makanya ketika anak nangis merajuk karena ingin sesuatu, saya akan bilang dg muka dan nada datar: seperti apapun kamu nangis, ibu gak akan kasih. Karena syarat dapetinnya bukan dg nangis. Terdengar kejam tapi ini namanya mendidik. Kalau sama anak yg paling kecil (21m) , ketika dia minta dg teriak dan ngamuk, saya gak kasih , lalu bilang: mintanya yang baik gimana? Baru deh dia respon dg merendahkan suaranya.
 bertanggung jawab. Mau membereskan mainan, membuang sampah bekas pakainya, dst,
 mau meminta maaf ketika diingatkan dan dijelaskan letak kesalahannya. Latih anak berempati: sayang, kalau kamu rebut seperti itu adik jadi marah, kalau mau pinjam, carikan dulu adik mainan pengganti,
 terbiasa mengucapkan terimakasih atas kebaikan atau pertolongan orang lain
 menggunakan kata 'tolong' saat minta bantuan. Cara mengajarkan terimakasih, maaf, dan tolong yg paling efektif adalah dg TELADAN. Jika ortu menggunakan 3 kata tsb pd siapapun, termasuk pada anak, niscaya dg mudah anak akan meniru.
 mengenali emosi orang lain serta berusaha memahaminya. Misal saat adik menangis ia bisa mengatakan, ` ade sedih ya? Yuk kita main biar ga sedih lagi'. Anak juga akan terlatih merespon seperti ini jika ortu terbiasa merespon emosi anak dg cara ini.
 tidak mudah takut atau gelisah
 bisa menjaga hubungan dengan orang lain, misalnya mau berbagi, bergantian, menunggu giliran, dan antre.
Sekali lagi, semua cara menumbuhkan kecerdasan emosi ini harus dimulai dengan teladan dr ortu. Jika ortu senang mengumbar kemarahan, airmata, dan emosi negatif lainnya, sulit bagi anak untuk belajar mengendalikan emosi karena tidak punya role model. So, balik lagi, ortunya dulu yg latihan mencerdaskan emosinya :D
Selamat mencerdaskan emosi anak bangsa, percayalah ini investasi yg sangat berharga. Wallahu alam bish shawab.
Bahan bacaan: Ummi edisi spesial golden age.

3 comments:

  1. Mbak suka dengan tulisannya. Boleh tengok blog saya ya untuk info tentang kecantikan dan kesehatan www.mysmartnfunbiz.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. Mbak suka dengan tulisannya. Boleh tengok blog saya ya untuk info tentang kecantikan dan kesehatan www.mysmartnfunbiz.blogspot.com

    ReplyDelete
  3. Iya terimakasih mba, aku sudah berkunjung juga koo..tp kayaknya blm kasih komen, lupa :)

    ReplyDelete