Sunday 21 January 2018

Menulis untuk Bahagia-Review Kelas Belajar Menulis IIP Tangsel


πŸ‘©πŸ»‍πŸ’»Menulis untuk Bahagia πŸ˜‡πŸ˜‡πŸ‘ΈπŸ»πŸ‘ΈπŸ»

Apa yang teman teman rasakan setelah selesai menuliskan sebuah pengalaman?

Lega, senang, puas, atau justru lesu, sedih, kecewa?

Terlepas dari apapun pengalaman yang kita tulis, biasanya ada sedikit kelegaan ketika sudah meluapkan perasaan lewat tulisan.

Kata kata yang kita pilih, kalimat yang dirangkai, adalah hasil kerja otak untuk 'berdamai' dengan kegaduhan rasa di jiwa. Saat kita menulis, pengalaman dan perasaan menjadi terstruktur, terurai jelas menjadi pemahaman tentang hikmah (insight). Oleh karena itu, menulis menjadi salah satu kegiatan terapeutik dalam berbagai sesi konseling.

Beberapa penelitian di dunia psikologi dan kesehatan membuktikan, terapi menulis membantu orang meningkatkan daya tahan tubuh. Efek terapi dari menulis dapat dirasakan jika tulisan mampu menghadirkan sudut pandang positif atas kejadian yang dituliskan.

Menggunakan kata kata 'karena', 'mengerti’, 'menjadi' sebagai bentuk pemahaman akan sebab akibat membantu seseorang memaknai pengalaman tidak menyenangkan maupun traumatis menjadi sudut pandang baru yang lebih bijaksana. Jadi menulis sebagai terapi bukan sekadar mengumpulkan kata, melainkan mencari makna.

Tulisan Mba Wenti saya pilih karena berhasil membuktikan efek terapi dari menulis. Mba Wenti mampu membangkitkan rasa bahagia dari hasil menuliskan pengalaman masa kecil yang menyenangkan.

 Semoga teman teman di sini juga merasakan manfaat yang sama dari menulis. Lalu tiba tiba, saat menuliskan ini saya membayangkan anak anak kita membaca tulisan kita tentang masa kecilnya...betapa tulisan kita akan jadi harta karun amat berharga bagi mereka.

Semoga jadi tambah semangat menulis yaa buibu semua ✍🏼πŸ’ͺ🏻πŸ’ͺ🏻πŸ”₯⚡❄

Sekian review dari saya, mohon maaf jika tidak memberikan tips khusus tentang menulis. Semoga memberikan perspektif baru tentang kegiatan menulis. πŸ’πŸŒπŸΌ‍♂πŸ’‘πŸ’ŽπŸŒˆ

Bagi yang mau intip intip referensi silakan klik tautan di bawah ini. Terimakasih teman teman atas waktu dan tulisannya πŸ™πŸ»πŸ§•πŸ»πŸ˜‡❤

www.apa.org/monitor/jun02/writing.aspx

scholar.google.co.id/scholar_url?url=http://files.eric.ed.gov/fulltext/ED436788.pdf&hl=en&sa=X&scisig=AAGBfm3SW_lxNvmIIps_Ku9PJIuIMjy1Jw&nossl=1&oi=scholarr&ved=0ahUKEwiL_tP1oefYAhVDLo8KHa2SD34QgAMIHSgAMAA

Tulisan Mbak Wenti:

 Ketika Menulis Membuatmu Bahagia..

Salah satu hal yang menjadi perhatian saya di tahun ini adalah saya ingin mencoba fokus pada hal-hal yang membuat saya bahagia. Kalau kata orang, seorang ibu itu harus bahagia karena ia bisa menularkan kebahagiaan itu kepada seluruh keluarganya. Dan saya pikir, ah ada benarnya juga. Saya tidak butuh me time yang ribet-ribet, harus dinner ke restoran lah, harus nonton ke bioskop lah, harus pergi liburan kesini dan kesitulah.. (ah masa sih ga butuuh?  ߘ←. Saya tidak terlalu menuntut me time yang semacam itu karena pada dasarnya saya memang lebih suka dirumah. Saya hanya ingin punya waktu untuk menulis. Itu saja..

Sudah hampir 13 hari ini saya berusaha konsisten untuk menulis. Bahkan dalam 1 hari kadang saya harus menyelesaikan 2-3 tulisan karena saya ikut beberapa kegiatan yang menuntut saya menulis dengan tema yang berbeda. Cape juga ternyata.. Tapi menyenangkan...!ί’οΎ  Ketika tulisan itu sudah jadi, rasanya lega sekali. Meski mungkin tak semua orang menyukainya.. Meski bahasanya tidak apik dan menarik. Tapi saya tak terlalu peduli dengan semua itu. Yang penting saya sudah menuangkan  apa yg ada dalam pikiran saya ke dalam tulisan dan itu sudah cukup membuat bahagia.

Sejak awal, resolusi yang ingin saya lakukan tidaklah muluk-muluk. Saya hanya ingin konsisten untuk menulis. Itu saja. Mungkin kalau kelak sudah konsisten menulis, saya ingin menaikkan level menulis saya ke tingkat lebih tinggi.. Mungkin saya akan ikut kelas menulis, coba2 ikutan lomba, dan bikin buku mungkin.. ߘ¢ah.. Entahlah.. Yang jelas, saya hanya ingin lebih disiplin dalam menulis dan lebih banyak membaca. Itu hal pertama yang harus saya lakukan.

Oh ya.. Menarik sekali ketika selama beberapa hari ini ternyata ada saja ide tulisan yang muncul untuk dituliskan. Dan kebanyakan sebenarnya berasal dari sesuatu yang sederhana dan dekat dengan kehidupan. Alhamdulillah.. Inspirasi menulis itu selalu ada.  Mudah-mudahan terus berlanjut untuk seterusnya..

Saya ingin cerita sedikit tentang pengalaman saya menulis beberapa hari ini. Ada satu hari, saat saya menulis tentang pengalaman saya sewaktu kecil. Dan entah kenapa saya merasa begitu bahagia. Saya seakan  ditarik ke masa lalu yaitu ke masa-masa yang begitu berkesan dalam hidup saya..  daaan efeknya ternyata  sangat menyenangkan. ί’οΎŠ
Saya sampai terinspirasi untuk menuliskan "novel" tentang masa kecil saya ke dalam blog ini.. Saya ingin menuliskan setiap detail berharga dan berkesan yang saya pernah rasakan karena ternyata menuliskan kenangan masa kecil itu bisa membuat bahagia (dan saya baru menyadari semua ini!).  Saya pikir suatu saat pun mungkin anak-anak akan membaca kisah-kisah ketika ibunya masih kecil.. Bahwa dulu ibunya hidup di kampung sejuk dan menenangkan. Bahwa ibunya sering bercengkrama dengan alam... Bahwa nenek dan datuknya adalah orang yang menginspirasi. Dan bahwa semua itu sungguh merupakan  pengalaman yang tak terlupakan.

Saya ingin mencoba mengingat-ngingat masa-masa bahagia itu dan merekamnya lewat tulisan agar bisa menjadi rekam jejak dalam kehidupan saya... Saya hanya ingin fokus pada kenangan bahagia  dan hal-hal yang baik.. Karena saya tahu  suatu saat mungkin  usia saya akan senja.. Dan ketika jatah hidup di dunia ini telah usai,  tinggallah tulisan-tulisan saya yang akan terus abadi... Dan itulah yang saya akan coba lakukan  mulai saat ini. Mudah-mudahan saya bisa membuat tulisan yang membahagiakan dan bisa memberi manfaat kepada orang lain.. Aamiin...

"Write only what you love, and love what you write. The key word is love. You have to get up in the morning and write something you love, something to live for". (Ray Bradbury)

Wenti Indrianita di 1/13/2018 08:21:00 PM

No comments:

Post a Comment