Sunday 29 April 2018



Resume Kajian Optimalisasi Ibadah Ramadhan oleh Ustadzah Aan RohanaπŸ•ŒπŸ•Œ
🌺🌺Ahad, 29 April 2018 Masjid Dzarratul Muthmainnah Batan-Serpong🌺🌺



πŸš€ Allah menjamin keberkahan sepanjang bulan Ramadhan. Tergantung kita, mau berusaha meraihnya atau tidak.

πŸš€ Manfaatkan seluruh tenaga, harta, jiwa untuk beribadah meraih keberkahan Ramadhan. Jaga kesehatan agar bisa beribadah dengan optimal.

πŸš€ Ibadah terbanyak yang dapat dilakukan seorang Muslim adalah di bulan Ramadhan. Sejak bangun dini hari (waktu sahur) hingga menjelang tidur kembali (selepas tarawih) dipenuhi oleh rangkaian ibadah. Usahakan tidak terputus rangkaian ibadah tersebut sepanjang hari.

πŸš€ Iringi tiap aktivitas sejak pagi hari dengan ibadah. Misalnya jika belanja sayur asem di pasar, belikan juga untuk tetangga. Sayur asem seharga 5000 rupiah yang kelihatannya secara jumlah kecil, ternyata bisa bermanfaat untuk satu keluarga tetangga kita. Itulah yang dinamakan barokah.

πŸš€ Mata yang biasanya mudah mengantuk saat tilawah, begitu masuk Ramadhan menjadi lebih kuat untuk tilawah lebih banyak. Itulah salah satu ciri keberkahan Ramadhan.

πŸš€ Ada orang yang kurang tidur karena banyaknya ibadah tetapi Allah jaga tubuhnya tetap sehat. Itu juga termasuk barokah dan perlindungan Allah.

πŸ’Ž Bagi para ibu yang mengerjakan pekerjaan rumah tangga, di bulan Ramadhan aturlah sedemikian rupa sehingga waktu tidak habis hanya untuk mengurus rumah. Misalnya, urusan bersih bersih gorden, lakukan sebelum Ramadhan sehingga tidak bertumpuk pekerjaan di bulan Ramadhan.

πŸ’Ž Libatkan anak-anak untuk pembagian tugas sehingga ibu tidak harus mengerjakan semua sendirian. Memang memasak, mencuci, dan semua pekerjaan rumah tangga itu berpahala. Namun semua kegiatan tersebut tidak menyentuh hati secara langsung. Tidak meningkatkan iman sebagaimana ibadah mahdah yang dilakukan dengan tenang.

πŸ’Ž Buatlah forum keluarga di rumah untuk mempersiapkan bulan Ramadhan. Jelaskan pada anak keutamaan Ramadhan, kondisikan rumah dan lingkungan bernuansi Islami mendukung ibadah Ramadhan.

πŸ’Ž Buat target besar dan tulis target masing-masing. Manfaatkan tiap waktu untuk beribadah. Ibu yang sedang menyusui dapat memberi ASI sambil tilawah atau membaca Almatsurat misalnya.

πŸ’Ž Orang-orang beriman gesit beribadah di bulan Ramadhan, tidak pernah merasa cepat puas dengan ibadahnya. Mereka menyadari bahwa syarat datangnya limpahan rahmat Allah adalah dengan berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya (QS Al Araf: 56).

πŸ•‹ Allah juga berjanji menghapus kesalahan orang yang beribadah dengan baik di bulan Ramadhan. Maka jika seorang Muslim memenuhi Ramadhannya dengan ibadah yang ikhlas, pada tanggal 1 Syawal ia bersih dari dosa sebagaimana bayi yang baru lahir.

πŸ•‹ Bulan Ramadhan juga menjadi waktu mustajab untuk berdoa. Sepanjang waktu selama kita shaum, doa kita mustajab. Begitu pula pada waktu-waktu utama seperti saat sahur dan menjelang berbuka.

πŸ•‹ Di bulan Ramadhan berdoalah hal-hal yang strategis, hebat, dan agung. Allah mencontohkan doa dalam surat Al Furqan: 74. Bukan sekadar meminta anak shalih melainkan keturunan yang mampu menjadi imam bagi orang-orang bertaqwa.

πŸ•‹ Agar mampu mendidik anak dengan baik, memintalah pada Allah. Sebab bekal utama sukses mendidik anak adalah ilmu dan doa.

⌚ Ramadhan juga merupakan bulan kedisplinan. Di bulan ini Allah melatih kita teratur bangun tidur, makan, dan beribadah.

⌚ Di masa Rasulullah, tercatat beberapa perang terjadi di bulan Ramadhan. Salah satunya momen Fathul Makkah. Kita yang hidup di negeri aman tanpa peperangan, jihadnya adalah melawan hawa nafsu.

⌚ Perjuangan melawan hawa nafsu dilakukan mulai dari hal yang remeh misalnya kebiasaan ghibah. Saat bertemu teman, tahan diri dari berghibah.

⌚ Bagi para orangtua, berjuanglah melawan nafsu untuk memarahi anak.  Jangan sampai mengobral nafsu kemarahan karena akan jatuh nilai shaumnya. Jangan sampai puasa kita hanya mendapat haus dan lapar saja. Begitu juga dengan penglihatan, jangan sampai berpuasa tapi melihat hal-hal yang haram.

⌚ Orang yang shaumnya sukses akan menjadi panutan karena ia berhasil mengendalikan hawa nafsunya. Imanlah yang ia jadikan pemegang kendali, bukan hawa nafsu. Selain itu ia pun selalu merasa dalam pengawasan Allah. Hatinya berusaha selalu berprasangka baik. Lisannya berusaha aman terkendali sehingga tidak pernah bicara sembarangan.

πŸ¦‹ Bagi perempuan, Ramadhan biasanya terpotong oleh datang bulan atau haidh. Jika itu terjadi, setelah suci lakukan ibadah yang kualitasnya lebih tinggi. Misalnya dengan sholat yang lebih khusyu’ sehingga ibadah yang tertinggal dapat tergantikan.

πŸ¦‹ Pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, Allah menurunkan malam lailatul qadr yang lebih baik dari 1000 bulan. Artinya ibadah kita di malam itu setara dengan ibadah selama 83 tahun.

πŸ¦‹ Oleh karena itu, kita harus makin giat beribadah di 10 hari terakhir Ramadhan.  Fenomena hari ini yang terjadi sebaliknya. Kita lebih giat mempersiapkan lebaran daripada mengejar keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan.

πŸ¦‹ Jangan sampai kita lebih memilih berdesakan di pusat perbelanjaan, mengejar diskon 50 atau 100 ribu rupiah dengan meninggalkan obral pahala untuk bekal di akhirat. Kita sibuk mempersiapkan penampilan dan kegembiraan hari raya tapi kehilangan kesempatan meraih pintu-pintu surga dari 10 hari terakhir Ramadhan.

πŸ¦‹ Buat apa kita memakai baju berkilau di hari raya tapi hati semakin kotor, jauh dari kebersihan yang didapat dari ibadah di bulan Ramadhan?

πŸ¦‹ Allah tidak melihat bagusnya baju lebaran kita, melainkan menilai hati yang ada di dalam diri kita.

πŸ¦‹ Mari kita ubah persepsi, lebaran semata sebagai hadiah dari Allah hanya jika kita sukses memperbaiki ibadah di bulan Ramadhan.

πŸ¦‹ Jika kita sudah giat mengisi Ramadhan dengan ibadah dan perbaikan diri, di malam takbiran ada rasa kehilangan ketika Ramadhan pergi. Hati yang bersih merasa sunyi meski takbir semarak di sekitarnya, karena sedih akan berpisah dengan bulan mulia.

πŸš€Berikut rangkuman cara mengoptimalkan ibadah selama Ramadhan:
1. Meyakini kebenaran tentang keutamaan Ramadhan
2. Mempersiapkan semua potensi untuk ibadah Ramadhan (harta, tenaga, waktu, kesehatan, dst)
3. Membuat target ibadah yang jelas
4. Mengkondisikan rumah dan lingkungan menjadi Islami
5. Memiliki jadwal harian amalan sehari-hari
6. Memanfaatkan waktu untuk beramal shalih
7. Menghidupkan suasana bersaing dalam ibadah dan kebaikan
8. Mengkondisikan kewajiban mengurus rumah tangga sebelum Ramadhan tiba
9. Menegakkan hak-hak ukhuwah
10. Menghidupkan amal jamai
11. Banyak berdoa

No comments:

Post a Comment