Tuesday 4 September 2018

Antara Imajinasi (Anak) dan Realita (Orang tua)


Si Sulung dan Si Bungsu selalu berbinar dan menagih cerita episode baru Si Baedah. Karena itulah, kadang saya menggunakan iming-iming cerita Si Baedah untuk membujuk mereka tidur atau melakukan sesuatu :D

Seperti hari itu. Saya membujuk mereka segera tidur dengan menawarkan cerita Si Baedah Naik Layangan Ajaib. Tak tahu mengapa judul itu yang terlintas di pikiran saya. Mungkin di alam bawah sadar saya tersimpan memori waktu masih ALAY ;D

Begini ceritanya..suatu siang saat sedang membantu ibunya membuat dagangan lontong, Baedah melihat layangan putus. Layangan itu cantik sekali, warnanya pink berbentuk hati. Beda dari layangan biasanya.

Baedah tertarik saat melihat layangan itu putus dan terbang ke arahnya. Ia langsung berlari mengejar layangan tersebut sampai dapat.

Layangan itu jatuh tepat di hadapan Baedah. Baedah memungut dan mendekap layangan itu dengan mata berbinar. Mulutnya mengucap hamdalah lalu tertawa riang.


"Asyiknya bisa main layangan..seandainya aku bisa main layangan sambil lihat salju!" Teriak Baedah. Tiba-tiba, triiing! Baedah berada di sebuah tempat penuh salju! Ia tak percaya dan mencubit tangannya, ternyata sakit. "Berarti ini bukan mimpi!" Baedah berteriak.

Baedah berkeliling dengan layangannya di tengah salju. Tiba-tiba angin bertiup kencang menerbangkan layangannya. Baedah segera berlari mengejar layangan tersebut.

Tapi layangan terbang semakin tinggi, tinggi sekali. "Layangan ajaib, tunggu aku! Kembaliii ke sinii!" Pelan-pelan Baedah mendengar suara seseorang memanggil. Ia merasakan orang itu menyentuh kepalanya.

"Baedah bangun! Ngapa tidur teriak-teriak begitu?" Baedah membuka mata dan melihat wajah ibunya. Haa ternyata ini mimpi di siang bolong..!

Si Tengah tidak terima ending cerita ini hanya mimpi. Dia minta besok saya cerita Si Baedah pergi ke Jepang tapi gak boleh mimpi :D

#ibu profesional
#bunsay
#level 10

No comments:

Post a Comment