Tuesday 11 September 2018

Pesan Konmari Lewat Dongeng

Rumah saya termasuk tempat yang 'nyaman' bagi berbagai barang rongsok. Ada banyak barang tak terpakai yang rasanya sulit untuk dibuang karena berpikir suatu saat nanti dibutuhkan, entah kapan :Dr Termasuk mainan anak. Mulai dari yang masih bisa terpakai sampai yang sudah pretelan tetap tercampur aduk.

Setelah tahu konmari, saya semangat membenahi diri (dan rumah tentunya). Saat itulah saya dapat ide tentang dongeng Baedah episode sepeda baru.

Ceritanya suatu hari bapaknya Baedah memberi kejutan gembira. Bapaknya pulang membawa sepeda anak -anak berwarna pink, kesukaan Baedah.

Baedah bersujud syukur dan memeluk bapaknya. Ia tampak gembira sekali. Sesaat Baedah baru sadar, bagaimana bisa bapaknya membeli sepeda sebagus itu?


Bapak pun bercerita. Saat ia sedang mengesol sepatu di sebuah rumah mewah, pemilik rumah itu ternyata sedang mengeluarkan berbagai barang dari rumahnya. Barang-barang itu sudah tak terpakai, tapi masih sangat bagus. Salah satunya sepeda pink itu.

Pemilik rumah itu menawarkan Bapaknya Baedah untuk mengambil barang apapun yang ia mau. Pikiran bapaknya Baedah langsung tertuju pada sepeda pink tadi.

Saya membumbui cerita ini dengan narasi saat Baedah memainkan sepeda dengan gembira. Selesai bercerita, saya sampaikan pesan bahwa barang-barang yang ada di rumah kita dan lama tak terpakai, bisa jadi barang yang sangat dibutuhkan orang lain. Bisa lebih bermanfaat bila diberikan pada orang lain.

#bunsay
#level10
#ibuprofesional

No comments:

Post a Comment